PENGARUH SANITASI DALAM PROSES PEMBUATAN JAMU GENDONG
TERHADAP MASA SIMPAN DI KELURAHAN KRICAK TEGALREJO
YOGYAKARTA TAHUN 2014
PENGARUH SANITASI DALAM PROSES PEMBUATAN JAMU GENDONG
TERHADAP MASA SIMPAN DI KELURAHAN KRICAK TEGALREJO
YOGYAKARTA TAHUN 2014
2014
en
Thesis
text
Jamu Gendong adalah obat tradisional berbentuk cair yang diedarkan
tanpa penandaan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Tegalrejo
tahun 2012 terdapat 49 penjual jamu gendong. Setiap hari pedagang mampu
menjual 40 – 60 gelas jamu. Secara tidak langsung penyebaran jamu gendong
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit diare apabila
jamu yang dijual dalam kondisi rusak. Berdasarkan data yang didapat dari
Puskesmas Tegalrejo angka kesakitan diare di Kelurahan tersebut yaitu 1037
kasus di tahun 2013 dengan proporsi penyakit 2,5%. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui perbedaan masa simpan jamu gendong (Kunyit Asam, Beras
Kencur, Uyup-uyup, Pahitan, Cabe Puyang) antara proses pembuatan yang
memenuhi syarat sanitasi dengan yang tidak memenuhi syarat sanitasi di
wilayah Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta.
Metode penelitian yang dilakukan adalah Uji ESS (Extended Storage
Studies) untuk mengetahui masa simpan jamu dengan pengamatan organoleptik
(Bau,Warna, Rasa dan Kekentalan). Untuk mengetahui bahwa ada perbedaan
masa simpan antara jamu gendong yang memiliki syarat sanitasi dan tidak
memiliki syarat sanitasi dianalisis dengan menggunakan uji T-Test Terikat yang
sebelumnya telah diuji normalitas dengan hasil uji data berdistribusi normal. Hasil
uji T-Test yaitu α=0.05 dan diketahui p-value sebesar 0.001 (sig.<α). Dengan
demikian ada perbedaan masa simpan antara pengolahan jamu yang memenuhi
syarat sanitasi dan tidak memenuhi syarat sanitasi.
Hasil dari penelitian ini adalah ada perbedaan masa simpan antara
pengolahan jamu yang memenuhi syarat sanitasi dan tidak memenuhi syarat
sanitasi
Kata Kunci : Masa Simpan, Jamu Gendong, Sanitasi