HUBUNGAN LUBANG ASAP DAPUR, SUHU, KELEMBABAN, KAPASITAS
DAN INTENSITAS PENCAHAYAAN, DENGAN KEJADIAN PENYAKIT
ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN SURYATMAJAN
KECAMATAN DANUREJAN TAHUN 2014
HUBUNGAN LUBANG ASAP DAPUR, SUHU, KELEMBABAN, KAPASITAS
DAN INTENSITAS PENCAHAYAAN, DENGAN KEJADIAN PENYAKIT
ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN SURYATMAJAN
KECAMATAN DANUREJAN TAHUN 2014
2014
en
Thesis
text
Latar Belakang : Masalah permukiman di Indonesia berakar dari pertumbuhan
penduduk kota yang cukup tinggi yaitu sekitar 4% pertahun. Hal ini dapat
menyebabkan lingkungan menjadi kumuh sehingga mengakibatkan timbulnya
penyakit seperti ISPA. Balita rentan terkena ISPA karena banyak beraktivitas
dalam rumah. Berdasarkan survei pendahuluan di Kelurahan Suryatmajan,
rumah yang tidak mempunyai lubang asap dapur terdapat 44,17%. Hasil
pengukuran pencahayaan terdapat 51,67% terang, enak untuk membaca dan
tidak silau, 39,17% kurang terang, bila untuk membaca terasa sakit, dan 9,16%
rumah yang tidak terang dan tidak dapat dipergunakan untuk membaca. Suhu
rumah warga berkisar 30-320
C dan kelembaban antara 60-70%.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan lubang asap dapur, suhu,
kelembaban, kapasitas dan intensitas pencahayaan dengan kejadian penyakit
ISPA pada balita di Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan Tahun 2014.
Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan
“Cross Sectional” hasilnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan
statistik. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square dengan α=0,05. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 52 responden.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan dari 52 rumah terdapat 31 rumah tidak
mempunyai lubang asap, suhu 39 rumah tidak memenuhi syarat, kelembaban 35
rumah tidak memenuhi syarat, kapasitas pencahayaan 27 rumah tidak memenuhi
syarat, dan intensitas pencahayaan 30 rumah tidak memenuhi syarat.
Berdasarkan uji statistik menggunakan Chi-Square hasil lubang asap diperoleh p
= 0,001, suhu p = 0,001, kelembaban p = 0,000, kapasitas pencahayaan p =
0,001, intensitas pencahayaan p = 0,001.
Kesimpulan : Ada hubungan lubang asap dapur, suhu, kelembaban, kapasitas
dan intensitas pencahayaan dengan kejadian penyakit ISPA pada balita di
Kelurahan Suryatmajan, Kecamatan Danurejan Tahun 2014.
Kata Kunci : lubang asap dapur, pencahayaan, ISPA.