PENGARUH KETEBALAN BRIKET BIOARANG KULIT KEDELAI TERHADAP LAMA WAKTU MENDIDIHKAN AIR DAN LAMA WAKTU MEMBARA

PENGARUH KETEBALAN BRIKET BIOARANG KULIT KEDELAI TERHADAP LAMA WAKTU MENDIDIHKAN AIR DAN LAMA WAKTU MEMBARA
2014
en
Thesis
text
Energi dibutuhkan masyarakat untuk menunjang kebutuhan hidup seharihari, namun dengan berjalannya waktu dan bertambahnya penduduk semakin sulit didapat terutama sumber energi untuk keperluan sehari-hari, sehingga terjadinya krisis energi. Berdasarkan survey pendahuluan tanggal 2 Maret 2014, dari sawah seluas 125 m2 menghasilkan 25 kg kedelai dan 4 karung kulit kedelai setiap panennya. Sekitar 60% dari jumlah tersebut dimanfaatkan untuk berbagai keperluan , seperti pakan ternak dan pupuk organik sedangkan sisa dari 40% belum dimanfaatkan secara optimal sehingga menimbulkan dampak negatif. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah memanfaatkan limbah kedelai menjadi briket bioarang sebagai sumber energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketebalan 3 cm; 3,5 cm; 4 cm; 4,5 cm; dan 5 cm terhadap pembuatan briket bioarang kulit kedelai terhadap lama waktu mendidihkan air dan lama waktu membara. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Post Test Only Design. Obyek penelitian ini yaitu semua briket bioarang yang dihasilkan dari pembuatan arang limbah kedelai sebanyak 4 karung yang didapat dari dusun Karanggumuk II, Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah quota sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ketebalan briket bioarang sedangkan untuk variabel terikatnya adalah lama waktu mendidihkan air dan lama membara. Hasil penelitian ini untuk lama waktu mendidihkan 1000 ml air yang paling cepat adalah ketebalan 3 cm dengan rata-rata 22,2 menit dengan hasil uji statistik diketahui nilai p-value (sig < 0,05). Sehingga ada perbedaan ketebalan briket terhadap lama waktu mendidihkan air. Hasil penelitian untuk lama membara antara briket dengan ketebalan diperoleh hasil yang paling lama membara yaitu ketebalan 5 cm dengan rata-rata 113,2 menit. Hasil uji statistik diketahui nilai p-value 0,000 (sig < 0,05). Sehingga ada perbedaan antara ketebalan briket yang satu dengan ketebalan briket yang lain dalam hal lama membara. Kemudian bagi petani kedelai diharapkan dapat membuat briket bioarang dengan ukuran ketebalan briket sesuai kebutuhan sebagai sumber energi alternatif yang memiliki sedikit asap dan bebas polusi serta ramah lingkungan. Kata Kunci : Briket Bioarang, Lama Waktu Mendidihkan Air, Lama Waktu Membara, Ketebalan.