UJI EFEKTIVITAS LARVASIDA TEMEPHOS 1% MENGGUNAKAN PIPA
PEMANTAU JENTIK (PEMANTIKA) DI DAERAH ENDEMIS DEMAM
BERDARAH DENGUE (DBD)
UJI EFEKTIVITAS LARVASIDA TEMEPHOS 1% MENGGUNAKAN PIPA
PEMANTAU JENTIK (PEMANTIKA) DI DAERAH ENDEMIS DEMAM
BERDARAH DENGUE (DBD)
2014
en
Thesis
text
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes sp salah satu
upaya pengendalian nyamuk Aedes sp menggunakan larvasida. Larvasida yang
digunakan di Dusun Jatisawit selama ini adalah abate (temephos 1%) digunakan
warga sejak tahun 2000-2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur
efektivitas larvasida temephos 1% di masyarakat menggunakan metode
pemantika dan dibandingkan dengan uji bioassay di laboratorium hasil uji dari
dua pengujian ini selanjutnya akan dilihat perbedaan pada kematian larva Aedes
sp di Dusun Jatisawit Desa Balecatur Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman
2014.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan pengukuran metode
pemantika dan pengukuran metode uji bioassay laboratorium yang hasilnya akan
dianalisis secara deskriptif. Sampel uji sebanyak 255 ekor larva Aedes sp, objek
penelitian ini adalah larvasida temephos 1% yang digunakan sebagai pengendali
vektor larva Aedes sp variabel bebas dalam penelitian ini adalah penaburan
larvasida temephos 1% yang mampu membunuh larva Aedes sp dan sesuai
penggunaan di air, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kematian larva Aedes sp yang diukur menggunakan metode pemantika dan uji
bioassay laboratorium.
Kesimpulan hasil pengukuran larvasida temephos 1% pada metode
pemantika diperoleh hasil kematian larva Aedes sp pada dua minggu ke-(1,2)
sebesar 100%, dua minggu ke-(3) 60,8%, dua minggu ke-(4) 52%, dua minggu
ke-(5) 40%, dua minggu ke-(6) 32,8% selama pengukuran 1×24 jam, dan hasil
pengukuran uji bioassay laboratorium larvasida temephos 1% diperoleh hasil
pengukuran kematian larva Aedes sp pada dua minggu ke-(1,2) sebesar 100%,
dua minggu ke-(3) 33,3%, dua minggu ke-(4) 16,65%, dua minggu ke-(5) 13,3%,
dua minggu ke-(6) 8,3% selama pengukuran 1×24 jam dan hasil analisis statistik
menggunakan uji One Sample t Test diperoleh hasil p-value= 000 yang
bermakna <0,05 bahwa ada beda hasil pengukuran larvasida temephos 1%
terhadap kematian larva Aedes sp pada metode pemantika dan metode uji
bioassay laboratorium.
Kata kunci : Aedes sp, Temephos 1%, DBD