HUBUNGAN PENERAPAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI PEMERAHAN SUSU DENGAN JUMLAH MPN E. coli SUSU SEGAR DI KELOMPOK PETERNAK SAPI NGUDI MAKMUR CANGKRINGAN

HUBUNGAN PENERAPAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI PEMERAHAN SUSU DENGAN JUMLAH MPN E. coli SUSU SEGAR DI KELOMPOK PETERNAK SAPI NGUDI MAKMUR CANGKRINGAN
2014
en
Thesis
text
Latar Belakang : Susu merupakan salah satu bahan alami yang mempunyai nilai gizi tinggi dan telah lama dimanfaatkan sebagai sumber protein yang cukup penting bagi manusia. Susu yang masih di dalam kelenjar susu dapat dikatakan steril, tetapi setelah keluar dari ambing dapat terjadi kontaminasi bakteri E. coli yang berasal dari kandang, ambing sapi, tubuh sapi, debu, peralatan dan perilaku pemerah. Bakteri E. coli bersifat patogen pada saluran usus manusia sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan berupa diare. Sebelum dikonsumsi, susu harus melalui proses pasteurisasi. Namun, bisa dimungkinkan adanya bakteri terutama E. coli yang lolos dan masih dapat hidup setelah proses pasteurisasi yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui hubungan penerapan personal hygiene dan sanitasi pemerahan susu sapi dengan jumlah MPN E. coli susu segar. Metode Penelitian : Survey dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di kelompok peternak sapi Ngudi Makmur, Umbulharjo, Cangkringan. Sampel penelitian sebanyak 23 orang beserta susu segar hasil perahan. Pemeriksaan MPN menggunakan metode tabung ragam 3:3:3. Analisis data dengan uji korelasi Product Moment pada derajat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil : Hasil penelitian menunjukkan skor penerapan personal hygiene antara 50 sampai 91. Hasil uji statistik dengan Product Moment diketahui nilai P = 0,002 < 0,05. Artinya ada hubungan yang bermakna antara penerapan personal hygiene pemerah susu dengan jumlah MPN E. coli susu segar. Skor penerapan sanitasi pemerahan susu antara 34 sampai 69. Hasil uji statistik dengan Product Moment diketahui nilai P = 0,008 < 0,05. Artinya ada hubungan yang bermakna antara penerapan sanitasi pemerahan susu dengan jumlah MPN E. coli susu segar. Hasil pemeriksaan MPN E. coli seluruhnya tidak memenuhi persyaratan SNI 7388 tahun 2009 dengan hasil terbaik 28 MPN/ml dan terburuk >1100 MPN/ml. Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara penerapan personal hygiene dan sanitasi pemerahan susu dengan jumlah MPN E. coli susu segar di kelompok peternak sapi Ngudi Makmur Cangkringan. Kata Kunci : Susu segar, MPN E. coli, personal hygiene, sanitasi pemerah