HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DAN GERAKAN BERULANG
DENGAN KEJADIAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MDs)
PADA TENAGA KERJA INFORMAL (KULI PANGGUL)
PASAR GIWANGAN YOGYAKARTA
HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DAN GERAKAN BERULANG
DENGAN KEJADIAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MDs)
PADA TENAGA KERJA INFORMAL (KULI PANGGUL)
PASAR GIWANGAN YOGYAKARTA
2014
en
Thesis
text
Pasar Giwangan Yogyakarta merupakan pasar induk buah dan sayur
yang menyuplai kebutuhan masyarakat setiap hari. Kegiatan di pasar Giwangan
ini tidak terlepas dari kegiatan mengangkut beban yang dilakukan oleh para kuli
panggul. Kegiatan yang dilakukan kuli panggul tentunya mempunyai dampak
untuk mengalami gangguan otot akibat dari risiko dari pekerjaannya. Data dari
Dinas Kesehatan Yogyakarta menunjukkan 6716 jiwa mengalami gangguan otot
dan nyeri pinggang bawah di segala sektor informal. Hal ini yang
melatarbelakangi dilakukannya penelitian di Pasar Giwangan Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui postur kerja dan gerakan
berulang dengan kejadian Musculoskeletal Disorders (MDs) pada tenaga kerja
informal (kuli panggul) Pasar Giwangan Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan pendekatan cross
sectional. Variabel bebas dari penelitian ini postur kerja dan gerakan berulang
tenaga kerja informal (kuli panggul) pasar Giwangan Yogyakarta. Variabel terikat
ialah kejadian Musculoskeletal Disorders (MDs). Data selanjutnya dianalisis
menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui adanya hubungan yang
signifikan atau sebaliknya.
Hasil penelitian ini, variabel postur kerja dari 112 tenaga kerja informal
(kuli panggul) yang dikategorikan dengan kode 4 (perbaikan perlu dilakukan
sekarang juga) sebanyak 76 orang (67.8%) dan sisanya pada kategori kode 3
(perbaikan perlu dilakukan secepat dan atau sesegera mungkin dalam
mengangkut beban) dan kode 2 (perlu dilakukan perbaikan dalam mengangkut
beban). Uji statistik menunjukkan ada hubungan antara postur kerja dengan
kejadian Musculoskeletal Disorders (MDs) P value : 0.04 < α : 0.05. Variabel
yang terakhir ialah gerakan berulang,dari 112 tenaga kerja informal (kuli panggul)
dikategorikan berat sebanyak 83 orang (74.10%) dan sisanya pada kategori
sedang dan ringan. Uji statistik menunjukkan ada hubungan antara gerakan
berulang dengan kejadian Musculoskeletal Disorders (MDs) P value : 0.010 < α :
0.05.
Ada hubungan antara postur kerja dengan kejadian Musculoskeletal
Disorders (MDs) dan ada hubungan antara gerakan berulang dengan kejadian
Musculoskeletal Disorders (MDs) pada tenaga kerja informal (kuli panggul) pasar
Giwangan Yogyakarta.
Saran bagi kuli panggul adalah menerapkan waktu jeda disela-sela
aktivitas mengangkut beban, beristirahat setelah melakukan pengulangan dalam
mengangkut beban. Saran yang diberikan bagi lurah Pasar Giwangan dan
Yayasan YASANTI adalah penyampaian informasi dalam penyuluhan untuk
tenaga kerja informal (kuli panggul) tentang bahaya kejadian Musculoskeletal
Disorders (MDs) lalu saran yang diberikan untuk peneliti lain adalah meneliti
postur kerja, gerakan berulang dan masa kerja yang menyebabkan keluhan MDs
paling besar.
Kata kunci : MDs, postur kerja, gerakan berulang