EFEKTIFITAS BERBAGAI DOSIS LARUTAN GULA MERAH DAN RAGI
DALAM BOTOL PLASTIK BEKAS TERHADAPJUMLAH NYAMUK
TERPERANGKAP
EFEKTIFITAS BERBAGAI DOSIS LARUTAN GULA MERAH DAN RAGI
DALAM BOTOL PLASTIK BEKAS TERHADAPJUMLAH NYAMUK
TERPERANGKAP
2014
en
Thesis
text
Penggunaan insektisida merupakan cara yang sering digunakan untuk
pengendalian vektor nyamuk karena dapat menurunkan populasi dengan cepat
dalam waktu singkat. Namun penggunaan insektisida ini dapat menimbulkan
masalah karena dapat mencemari lingkungan, membunuh organisme non target,
minimbulkan resistensi vektor dan mengganggu kesehatan manusia. Alternatif
untuk membunuh nyamuk adalah menggunakan perangkap nyamuk. Perangkap
nyamuk tidak akan menimbulkan dampak negatif. Berdasarkan Data
Pemantauan Jentik Berkala (PJB) Puskesmas Gamping I pada tahun 2013 di
wilayah Kerja Puskesmas Gamping I Dusun Pasekan Kidul mendapatkan
persentase Angka Bebas Jentik (ABJ) sebesar 60%, persentase ini merupakan
terendah di wilayah kerja Puskesmas Gamping I. Tujuan penelitian ini adalah
efektifitas berbagai dosis larutan gula merah dan ragi dalam botol plastik bekas
terhadap jumlah nyamuk terperangkap.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan
menggunakan Post test group design. Lokasi penelitian di Dusun Pasekan Kidul,
Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Variabel Bebas dalam penelitian ini
adalah dosis gula merah yaitu 25 gr, 50 gr, dan 75 gr sedangkan Variabel Terikat
dalam penelitian ini adalah jumlah nyamuk terperangkap. Analisa data
menggunakan analisis bivariat One Way Anova dengan nilai α = 0,05.
Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji statistik One Way Anova
didapatkan nilai signifikan, p = 0,000 < 0,05 yang berarti ada efektifitas berbagai
dosis larutan gula merah dan ragi dalam botol plastik bekas terhadap jumlah
nyamuk terperangkap.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah dosis 75 gram gula merah
paling efektif terhadap jumlah nyamuk terperangkap.
Kata Kunci: Dosis, gula merah, ragi, nyamuk