HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN HYGIENE
MAKANAN DAN PERILAKU PENJAMAH MAKANAN DENGAN ANGKA
KUMAN MAKANAN DI KANTIN SMA NEGERI se-KABUPATEN
SLEMAN, D.I.YOGYAKARTA
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN HYGIENE
MAKANAN DAN PERILAKU PENJAMAH MAKANAN DENGAN ANGKA
KUMAN MAKANAN DI KANTIN SMA NEGERI se-KABUPATEN
SLEMAN, D.I.YOGYAKARTA
2014
en
Thesis
text
Makanan tidak dapat dilepaskan dengan hygiene makanan dan perilaku
penjamah makanan. Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta mempunyai sekolah
sebanyak 1.297 unit, 17 sekolah diantaranya adalah SMA Negeri. Berdasarkan
uji pendahuluan yang telah dilakukan, masih banyak dijumpai penjamah
makanan kantin yang mengolah makanan tidak sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. 942/Menkes/SK/VII/2003. Penelitian bertujuan
mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan hygiene makanan dan
perilaku penjamah makanan dengan angka kuman makanan di kantin SMA
Negeri se-Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan design study Cross Sectional.
Subyek penelitian berjumlah 43 penjamah makanan dan obyek penelitian adalah
makanan yang dijual di kantin. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat
pengetahuan hygiene makanan dan perilaku penjamah makanan, sedangkan
variabel terikat adalah angka kuman. Uji statistik yang digunakan adalah Korelasi
Spearman dengan derajat kepercayaan 95%.
Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan hygiene makanan dengan
angka kuman makanan dengan r=-0,065 dan p=0,680. Tidak ada hubungan
antara perilaku penjamah makanan dengan angka kuman dengan r=-0,190 dan
p=0,222. Nilai rho negatif, menunjukkan semakin tinggi tingkat pengetahuan
hygiene makanan dan perilaku penjamah makanan, maka angka kuman semakin
rendah.
Diharapkan adanya peningkatan mengenai hygiene makanan sehingga
dapat menghasilkan angka kuman makanan yang memenuhi syarat.
Kata kunci : Higiene makanan, perilaku penjamah makanan, pengetahuan
hygiene, angka kuman makanan.