HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK DI DALAM RUMAH DAN
PENGGUNAAN OBAT NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA
PADA BALITA DI KELURAHAN SEMARANG KECAMATAN
BANJARNEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MEROKOK DI DALAM RUMAH DAN
PENGGUNAAN OBAT NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA
PADA BALITA DI KELURAHAN SEMARANG KECAMATAN
BANJARNEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA
2014
en
Thesis
text
Angka kejadian ISPA pada balita di Indonesia masih tinggi, dan tingginya angka
kejadian tersebut diduga salah satunya disebabkan adanya polusi dalam
ruangan akibat kegiatan merokok di dalam rumah dan penggunaan obat nyamuk
bakar. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara
perilaku merokok di dalam rumah dan penggunaan obat nyamuk bakar dengan
kejadian ISPA pada balita. Jenis penelitian survei dengan studi case control
melalui pendekatan retrospektif. Penelitian dilakukan pada Bulan April-Mei tahun
2014. Lokasi penelitian di Kelurahan Semarang Kecamatan Banjarnegara
Kabupaten Banjarnegara. Objek penelitian adalah orang tua balita dengan
kejadian ISPA pada balitanya sebagai kelompok kasus, dan tidak ISPA pada
balitanya sebagai kelompok kontrol, masing-masing kelompok 30 orang. Analisis
data menggunakan perhitungan Odds Ratio untuk mengetahui besarnya faktor
risiko dan ststistik Chi Square dengan significancy level = 0,05. Didapatkan nilai
OR 1,256 dan Asym.Sig (2-sided) <0,05 yaitu 0,037 untuk perilaku merokok di
dalam rumah, serta nilai OR 3,114 dan Asym.Sig (2-sided) <0,05 yaitu 0,035
untuk penggunaan obat nyamuk bakar. Hasil penelitian terdapat hubungan
antara perilaku merokok di dalam rumah dan penggunaan obat nyamuk bakar
terhadap kejadian ISPA pada balita dengan faktor risiko merokok di dalam rumah
1,256 kali dan faktor risiko menggunakan obat nyamuk bakar 3,114 kali.
Kata Kunci : ISPA, balita, merokok, obat nyamuk bakar