PEMANFAATAN BUBUK AMPAS TEBU SEBAGAI ATRAKTAN PEREKAT TERHADAP JUMLAH LALAT YANG TERPERANGKAP

PEMANFAATAN BUBUK AMPAS TEBU SEBAGAI ATRAKTAN PEREKAT TERHADAP JUMLAH LALAT YANG TERPERANGKAP
2016-07-22
en
Thesis
text
Lalat merupakan binatang pengganggu, dan beberapa spesies telah terbukti menjadi penular (vektor) penyakit. Penularan penyakit oleh lalat dapat terjadi melalui semua bagian tubuh lalat yaitu bulu badan, bulu pada anggota gerak, muntahan serta fesesnya. Pencegahan penyakit akibat populasi lalat perlu di adakan untuk melindungi masyarakat dari gangguan yang ditimbulkan lalat. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Rumah Pemotongan Unggas “Queen Broiller” pada tanggal 19 Februari 2016 diperoleh angka kepadatan lalat 31 ekor/block grill. Hasil pengukuran ini menunjukkan populasi lalat yang sangat padat, maka perlu dilakukan pengendalian. Penelitian ini mencoba melakukan pengendalian lalat dengan memanfaatkan bubuk ampas tebu sebagai atraktan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan atraktan bubuk ampas tebu pada kertas perekat terhadap jumlah lalat yang terperangkap dengan variasi berat 1,25 gram, 2,5 gram, 3,75 gram, serta untuk mengetahui variasi berat bubuk ampas tebu yang paling efektif. Tujuan penelitian diketahuinya pengaruh variasi penambahan berat bubuk ampas tebu sebagai atraktan perekat terhadap jumlah lalat yang terperangkap, diketahuinya variasi penambahan berat bubuk ampas tebu paling efektif pada kertas perekat untuk menarik lalat yang terperangkap paling banyak. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan Post Test Only With Control Group Design. Hasil penelitian ini adalah jumlah lalat yang terperangkap dengan variasi berat atraktan bubuk ampas tebu 1,25 gr sebanyak 900 ekor, variasi berat 2,5 gram sebanyak 714 ekor, dan variasi berat 3,75 gram sebanyak 565 ekor. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai sig sebesar 0,000 < α = 0,05 yang berarti ada pengaruh yang bermakna variasi penambahan berat bubuk ampas tebu sebagai atraktan pada kertas perekat terhadap jumlah lalat yang terperangkap dan untuk mengetahui variasi berat atraktan bubuk ampas tebu yang paling efektif digunakan uji LSD. Kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh yang bermakna variasi penambahan berat bubuk ampas tebu sebagai atraktan pada kertas perekat terhadap jumlah lalat yang terperangkap. Variasi berat atraktan bubuk ampas tebu yang paling efektif adalah 1,25 gr. Kata kuci : Atraktan, Bubuk Ampas Tebu, Lalat.