PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT BUAH JERUK NIPIS
(Citrus aurantifolia) SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI
UNTUK MENGENDALIKAN LALAT Chrysomya sp
PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT BUAH JERUK NIPIS
(Citrus aurantifolia) SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI
UNTUK MENGENDALIKAN LALAT Chrysomya sp
2016
en
Thesis
text
Salah satu vektor yang menularkan penyakit pada manusia adalah lalat. Mematikan
lalat menjadi salah satu upaya pengendalian lalat dengan tujuan untuk menekan populasi
lalat. Salah satu penyakit yang membahayakan bahkan dapat menyebabkan kematian
adalah diare yang ditularkan lalat Chrysomya sp., Riskesdas 2013 menunjukan hasil
jumlah penderita diare yaitu 3,5%. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
melakukan pengendalian lalat. Jeruk merupakan tanaman yang mengandung minyak
atsiri, dan kadar minyak atsiri dapat digunakan sebagai insektisida nabati. Tujuan
penelitian ini adalah Diketahuinya pengaruh penyemprotan ekstrak kulit buah jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) sebagai insektisida nabati untuk terhadap kematian lalat Chrysomya
sp..
Jenis penelitian ini adalah eksprimen dengan desain Post Test Only With Control
Group Dsign yang hasilnya dianalisis secara deskriptif dan statistik. Lokasi penelitian ini
di Laboratorium Vektor Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Variabel bebasnya adalah
ekstrak kulit buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) konsentrasi 25%, 35%, 45% dan
variabel terikatnya adalah kematian lalat Chrysomya sp..
Hasil penelitian ini Konsentrasi yang lebih besar jumlah kematiannya semakin
banyak. Pada konsentrasi 25% , rata-rata kematian sebanyak 64%, 35% jumlah rata-rata
kematian sebanyak 74.66%, dan 45%, rata-rata kematian sebanyak 84%.
Kesimpulan adalah ada pengaruh penyemprotan ekstrak kulit buah jeruk nipis
(Citrus aurantifolia) terhadap kematian lalat Chrysomya sp. (asymp. Sig .007 > α=0,05.
Ada perbedaan bermakna pada konsentrasi 0%, 25%, 35% dan 45% terhadap kematian
lalat Chrysomya sp.
Kata Kunci : Chrysomya sp. Ekstrak, Kulit jeruk nipis, Lalat.