PEMANFAATAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG UNTUK PEMBUATAN BRIKET ARANG TERHADAP LAMA WAKTU MENDIDIHKAN AIR DAN LAMA WAKTU MEMBARA
PEMANFAATAN LIMBAH TONGKOL JAGUNG UNTUK PEMBUATAN BRIKET ARANG TERHADAP LAMA WAKTU MENDIDIHKAN AIR DAN LAMA WAKTU MEMBARA
2016-08-01
en
Thesis
text
Energi dibutuhkan masyarakat untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. Namun dengan berjalannya waktu dan bertambahnya penduduk, energi semakin sulit didapat terutama sumber energi untuk keperluan sehari-hari, sehingga terjadi krisis energi. Dengan memanfaatkan limbah organik untuk membuat energi alternatif berupa briket arang merupakan salah satu cara untuk mengatasi krisis energi. Berdasarkan survey pendahuluan pada tanggal 15 Januari 2016 limbah tongkol jagung yang dihasilkan dari satu penjual jajanan jagung bakar yang berada di Dusun Patran Banyuraden Gamping Sleman dalam satu hari menghasilkan 10 sampai 20 tongkol jagung. Berdasarkan wawancara dengan penjual jagung bakar bahwa tongkol jagung tersebut tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang di tempat sampah. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah memanfaatkan limbah tongkol jagung menjadi briket bioarang sebagai sumber energi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi ketebalan 3 cm, 4 cm, dan 5 cm briket arang limbah tongkol jagung terhadap lama waktu mendidihkan air dan lama waktu membara.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Post Test Only Design. Obyek penelitian ini yakni semua briket bioarang yang dihasilkan dari pembuatan briket arang limbah tongkol jagung sebanyak 6 karung yang didapatkan dari penjual jajanan jagung bakar yang berada di Dusun Patran, Kanoman, Banyuraden, Gamping, Sleman. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah briket arang limbah tongkol jagung dengan berbagai variasi ketebalan sedangkan untuk variabel terikatnya adalah lama waktu mendidihkan air dan lama waktu membara.
Hasil penelitian berdasarkan variasi ketebalan briket arang limbah tongkol jagung 3 cm, 4 cm, dan 5 cm didapatkan untuk lama waktu mendidihkan air 1L yang paling cepat adalah ketebalan 3 cm dengan rata-rata waktu 15,6 menit dimana p-value sebesar 0,000 (Sig < α). Sehingga ada beda variasi ketebalan briket terhadap lama waktu mendidihkan air. Sedangkan untuk lama waktu membara paling lama pada variasi ketebalan 5 cm dengan rata-rata waktu 112 menit dimana p-value sebesar 0,000 (Sig < α). Sehingga ada pengaruh variasi ketebalan briket terhadap lama waktu membara. Saran bagi penjual jajanan jagung bakar diharapkan mereka dapat membuat briket arang dari limbah tongkol jagung sesuai kebutuhan sebagai sumber energi alternatif.
Kata Kunci :
Briket Bioarang, Lama Waktu Mendidihkan Air, Lama Waktu Membara, Ketebalan Briket Arang