KAJIAN LUAS VENTILASI, SUHU, KELEMBABAN KAMAR TIDUR DENGAN PENYAKIT ISPA DI KELURAHAN REJOWINANGUN TAHUN 2016

KAJIAN LUAS VENTILASI, SUHU, KELEMBABAN KAMAR TIDUR DENGAN PENYAKIT ISPA DI KELURAHAN REJOWINANGUN TAHUN 2016
2016
en
Thesis
text
Menurut Permenkes No. 1077 tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah, rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. Rumah yang tidak sehat erat kaitannya dengan peningkatan kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Berdasarkan survey pendahuluan saat praktik belajar lapangan di Puskesmas Kotagede II, Penyakit ISPA merupakan penyakit berbasis lingkungan tertinggi yang menempati 10 besar penyakit yang ada di Puskesmas Kotagede II. Penelitian ini dilakukan utuk mengetahui hubungan luas ventilasi, suhu, kelembaban kamar tidur dengan kejadian ISPA di Kelurahan Rejowinangun tahun 2016. Penelitian menggunakan metode survey dengan pendekatan “Cross Sectional” hasilnya dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan statistik. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square dengan α = 0,05. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 46 responden. Hasil penelitian menunjukan dari 46 rumah terdapat 36 rumah yang tidak memenuhi syarat luas ventilasi, 22 rumah yang memiliki suhu kamar tidur memenuhi syarat dan 34 kamar tidur yang tidak memenuhi syarat tingkat kelembaban. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square hasil luas ventilasi kamar tidur diperoleh p= 0,175, suhu p= 0,003, kelembaban p= 0,000. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang bermakna antara luas ventilasi kamar tidur dengan kejadian penyakit ISPA pada balita di Kelurahan Rejowinangun tahun 2016. Ada hubungan yang bermakna antara suhu dan kelembaban dengan kejadian penyakit ISPA pada balita di Kelurahan Rejowinangun tahun 2016. Kata Kunci: Luas ventilasi, suhu, kelembaban, kamar tidur, ISPA