PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH
SEBAGAI DETEKTOR FORMALIN PADA MAKANAN
PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH
SEBAGAI DETEKTOR FORMALIN PADA MAKANAN
2016
en
Thesis
text
Makanan merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Secara fisik,
pangan yang aman dapat ditentukan oleh ada tidaknya kontaminasi dari bahanbahan yang tidak dapat dicerna seperti logam dan plastik. Formalin merupakan
bahan kimia berbahaya yang digunakan sebagai jalan pintas bagi pengolah untuk
mengurangi kerugian. Kelebihan buah naga sangat bermanfaat bagi kesehatan
namun kenyataannya hanya dianggap sebagai limbah hasil pertanian yang belum
dimanfaatkan secara baik.
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh ekstrak kulit buah naga
merah terhadap berbagai kandungan formalin pada makanan.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian post test
only design. Penelitian ekstrak buah naga merah yang diaplikasikan sebagai
detektor formalin pada makanan ditunjukkan dengan adanya perubahan warna
pada sampel. Warna yang ditimbulkan oleh antosianin adalah tergantung pada pH
jika basa akan berwarna ungu karena mengandung formalin. Konsentrasi ekstrak
yang digunakan yaitu 1:10, 1:100, dan 1:1000.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa
ekstrak kulit buah naga merah dapat digunakan sebagai detektor formalin pada
makanan dengan kadar terendah 0,025 ppm. Apabila kadar formalin yang ada
pada makanan di bawah 0,025 ppm maka tidak dapat terdeteksi dengan ekstrak
tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah naga merah dapat
dimanfaatkan sebagai detektor formalin pada makanan dengan kadar di atas 0,025
ppm.
Kata kunci : Detektor formalin, ekstrak kulit buah naga merah