KEMAMPUAN BERTELUR NYAMUK AEDES AEGYPTI
DI DALAM DAN DI LUAR RUMAH
KEMAMPUAN BERTELUR NYAMUK AEDES AEGYPTI
DI DALAM DAN DI LUAR RUMAH
2017
en
Thesis
text
Aedes aegypti merupakan vektor utama penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD). Penyakit tersebut hingga kini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia dengan angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi
dan berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Jumlah penderita DBD
di wilayah kerja Puskesmas Sewon II pada Tahun 2016 sebanyak 235 penderita
DBD dengan rincian di Desa Bangunharjo sebanyak 125 penderita DBD dengan
penderita tertinggi di Dusun Semail sebanyak 14 penderita dengan Angka Bebas
Jentik (ABJ) paling rendah 77,25%. Pengendalian Aedes aegpyti selama ini masih
difokuskan di dalam rumah saja, apabila Aedes aegypti dengan tempat perindukan
di luar rumah mampu bertelur lebih banyak daripada di dalam rumah maka potensi
bahaya DBD semakin tinggi. Hal itu memungkinkan wilayah kerja Puskesmas
Sewon II tetap menjadi salah satu zona merah DBD di Kabupaten Bantul setiap
tahunnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori. Populasi dalam
penelitian ini adalah Aedes aegypti dewasa betina yang diperoleh dari penetasan
telur nyamuk. Telur nyamuk diperoleh dari pemasangan ovitrap di dalam dan di
luar rumah di Dusun Semail. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara
diskriptif kemampuan Aedes aegypti bertelur di luar rumah lebih tinggi daripada
di dalam rumah dengan rata-rata jumlah telur di luar rumah 58,06 butir/ekor/siklus
dan di dalam rumah rata-rata jumlah telur 43,2 butir/ekor/siklus, namun secara
analitik tidak bermakna dengan nilai Sig. (2-tailed) 0,523 atau dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan bertelur Aedes aegypti
di dalam dan di luar rumah.
Kata kunci : Demam Berdarah Dengue (DBD), Aedes aegypti, Kemampuan
bertelur