PEMANFAATAN URIN KAMBING SEBAGAI BAHAN PUPUK ORGANIK CAIR

PEMANFAATAN URIN KAMBING SEBAGAI BAHAN PUPUK ORGANIK CAIR
2017
en
Thesis
text
Limbah merupakan salah satu masalah yang berpotensi mengakibatkan pencemaran lingkungan yang menjadi dampak buruk bagi kesehatan. Salah satu sumber limbah adalah bahan buangan organik dari perternak kambing. Mengatasi hal tersebut bahan buangan organik sebaiknya dikumpulkan untuk diproses menjadi pupuk organik cair. Pembuatan pupuk organik cair dilakukan dengan menggunakan dua variasi waktu 6 hari dan 10 hari. Variasi waktu pengolahan limbah organik ini dimaksud untuk mengetahui kualitas (N, P, K) dari urin kambing Etawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas (N, P, dan K) dan hasil proses pembuatan pupuk organik cair dari urin kambing Etawa dengan waktu pembuatan 6 hari dan 10 hari. Penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian dengan rancangan Post Test Only Design. Obyek dalam peneitian ini adalah urin kambing Etawa dari ternak kambing Etawa di Daerah Mriyan No 11, RT 03, RW 21, Margomulyo, Seyegan, Sleman. Penelitian ini terdiri dari 6 liter sampel urin kambing terbagi menjadi 2 (dua) kelompok perlakuan.Teknik pengambilan sampel yaitu secara nonrandom sampling dengan menggunakan quota sampling. Data hasil pembuatan pupuk organik cair dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Data kadar N, P, dan K dengan variasi waktu yang berbeda 6 hari dan 10 hari dalam pembuatan pupuk organik cair dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji KolmogorofSmirnov, kemudian dilakukan uji beda dengan menggunakan uji T-Tes Bebas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat ada perbedaan bermakna kualitas pupuk organik cair dengan waktu pembuatan selama 6 hari dan 10 hari. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji beda dengan hasil Sig (2-tailed)< dari 0,05. Pembuatan pupuk organik cair dengan waktu 10 hari lebih tinggi dibandingkan dengan waktu pembuatan pupuk organik cair selama 6 hari. Kata kunci: Urin kambing, variasi waktu, kualitas pupuk