REVIEW LITERATUR : HUBUNGAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN
BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
REVIEW LITERATUR : HUBUNGAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN
BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
2020-06-15
en
Thesis
text
Latar belakang: Salah satu penyebab kematian pada masa neonatal yaitu bayi berat lahir rendah (BBLR) yang masih merupakan masalah di bidang kesehatan terutama kesehatan neonatal. BBLR disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya preeklampsia, preeklampsia ialah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan adanya gangguan organ. Tujuan: untuk Mengetahui hubungan preeklampsia dengan kejadian bayi berat lahir rendah. Metodologi: Pencarian artikel menggunakan BMC Journal, JBR Journal, PubMed, Garuda Ristekbrin, Portal Garuda untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi kemudian dilakukan review. Hasil: preeklampsia pada gangguan hipertensi dikaitkan dengan kejadian BBLR tertinggi, 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan pada wanita non-preeklampsia (15,04% vs 1,50%). Dalam regresi linier, merokok dan preeklampsia dikaitkan dengan BBLR yang lebih rendah (b=-0,29;p=0,008,dan b=-0,67; p<0,0001). Preeklampsia merupakan faktor yang menyebabkan BBLR dengan OR=2.48. diantara berbagai faktor lainnya, preeklampsia ditemukan sebagai prediktor signifikan dari BBLR (OR = 4,25, 95% CI: 1,17-15,35). Ibu yang mengalami preeklamsia akan memiliki resiko melahirkan bayi dengan BBLR dengan nilai OR=2.286. ibu hamil dengan preeklampsia kemungkinan berisiko 12,69 kali lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR. Diskusi: Preeklampsia pada ibu akan menyebabkan pembuluh darah yang memasok plasenta berdiameter terlalu sempit. Kegagalan pembuluh arteri spiralis meternal untuk berdilatasi akan menggangu perkembangan janin dan menimbulkan iskemia plasenta. Hal ini dapat menyebabkan hipoksia kronis dan gangguan pertumbuhan janin yang dapat berakhir pada berat badan lahir rendah/BBLR. Kesimpulan: Terdapat hubungan preeklampsia dengan bayi berat lahir rendah (BBLR).
Kata kunci: BBLR, preeklampsia