ANALISIS FAKTOR RISIKO KELELAHAN DAN STRES KERJA PEGAWAI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN 2013
ANALISIS FAKTOR RISIKO KELELAHAN DAN STRES KERJA PEGAWAI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA TAHUN 2013
2014-02-07
en
Thesis
text
Perpustakaan adalah salah satu unit pelayanan yang dibutuhkan dalam
proses belajar mengajar dan sekaligus merupakan sarana dalam menunjang
pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi. Kelelahan dan stress kerja merupakan
keadaan yang dapat mempengaruhi seseorang dalam meningkatkan efisiensi dan
ketahanan dalam bekerja. Penurunan kondisi fisik tubuh yang berakibat pada
terganggunya kualitas kerja dan berkurangnya derajat kesehatan bisa terjadi karena
adanya ketidakseimbangan kondisi lingkungan fisik dan juga karekteristik yang
dimiliki pegawai, termasuk mereka yang bekerja di perpustakaan. Berdasarkan hasil
survey yang dilakukan terhadap 5 pegawai perpustakaan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta, 4 diantaranya mengalami kelelahan dan 3 mengalami stress kerja.
Adapun dari hasil pengukuran diketahui bahwa pencahayaan meja kerja mereka
sebesar 83,73 lux, suhu ruang kerja 32 0C dan kelembaban ruang kerja 68 %. Dari
data tersebut, dapat dilihat bahwa kualitas lingkungan fisik di perpustakaan tersebut
tidak memenuhi persyaratan Kepmenkes No.1405/Menkes/SK/XI/2002 sehingga
dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan dan kenyamanan pegawai yang
bekerja di tempat tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang terkait
dengan kelelahan dan stress kerja pegawai Perpustakaan Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta, yang meliputi pencahayaan, suhu, dan kelembaban ruangan, serta
usia, status gizi, masa kerja dan jenis pekerjaan pegawai.
Jenis penelitian ini adalah Kolerasional dengan subyek yang diteliti adalah
seluruh pegawai di Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Data
dikumpulkan dengan kuesioner serta instrumen Karl Kolb 8100 seri Q612259, dan
selanjutnya dianalisis dengan menggunakan SPSS 16,0 For Windows dengan uji
regresi ganda pada derajat kepercayaan 95 %.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa faktor risiko pencahayaan meja
kerja, suhu ruang kerja dan kelembaban ruang kerja berhubungan dengan kelelahan,
masing-masing dengan nilai p sebesar: 0,002; 0,001; dan <0,001; dan faktor risiko
usia, status gizi, masa kerja dan jenis pekerjaan juga berhubungan dengan stress
kerja, masing-masing dengan nilai p berturut-turut sebesar 0,005; 0,001; 0,004; dan
0,008). Dari hasil analisis tersebut terlihat bahwa kelembaban ruang kerja
merupakan faktor lingkungan fisik yang paling dominan bagi kelelahan kerja,
sementara jenis pekerjaan merupakan faktor risiko paling dominan untuk stress
kerja. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disarankan untuk melakukan
pemantauan lingkungan fisik dan perawatan secara berkala terhadap lampu maupun
air conditioner (AC) di ruangan perpustakaan supaya pencahayaan, suhu dan
kelembaban ruang kerja dapat memenuhi persyaratan lingkungan kerja perkantoran.
Adapun kepada pegawai perpustakaan, untuk mengurangi dan menekan dampak
dari kelelahan dan stress kerja, disarankan untuk menjaga kesehatan dengan
memanfaatkan sebaik-baiknya waktu istirahat.
Kata Kunci : Faktor Risiko, Kelelahan Kerja, Stres Kerja, Pustakawan