EVALUASI PEMICUAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT PILAR PERTAMA STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI SOMODARAN, BANYURADEN, GAMPING, SLEMAN TAHUN 2019

EVALUASI PEMICUAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT PILAR PERTAMA STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI SOMODARAN, BANYURADEN, GAMPING, SLEMAN TAHUN 2019
2018
en
Thesis
text
Permasalahan kesehatan lingkungan yang mendominasi adalah masalah sanitasi, tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar sembarangan (BABS). Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Pemerintah berusaha mengatasi masalah sanitasi terutama PHBS dan kepemilikan jamban sehat dengan upaya yang dilakukan ialah Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyaraka yang diharapkan dapat mencegah atau meminimalkan angka kesakitan dan kematian akibat diare atau penyakit berbasis lingkungan yang lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan terhadap pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar Pertama di Padukuhan Somodaran, Banyuraden, Gamping, Sleman tahun 2019. Metode penelitian dengan jenis dan desain penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian observasioanal dan metode survey cross sectional yang bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah warga yang berada di Padukuhan Somodaran sebanyak 50 responden dengan menggunakan Total Sampling yaitu semua warga yang telah mengikuti pemicuan sebanyak 50 responden. Berdasarkan hasil penelitian tingkat keberhasilan terhadap pemicuan STBM Pilar Pertama Stop BABS yang di dapatkan dalam penelitian ini sebelum dan sesudah dilakukannya pemicuan, terjadi peningkatan perubahan perilaku. Dimana sebelum dilakukannya pemicuan terdapat 92% yang masih berprilaku BABS namun setelah dilakukan pemicuan menjadi 80 % responden telah merubah perilaku dengan tidak Buang Air Besar Sembarangan dengan tingkat keberhasilan perubahan perilaku sebesar 72%. Ketersediaan jamban dari 50 responden sebelum dilakukannya pemicuan hanya 30 % ketersediaan jamban meningkat 10 % setelah dilakukannya pemicuan yaitu menjadi 40% telah memiliki jamban pribadi di setiap rumah dan kondisi jamban yang dimiliki responden disetiap rumah sebelum dilakukannya pemicuan sebesar 86,7 % dan setelah dilakukan pemicuan terjadi peningkatan mayoritas telah memenuhi syarat yaitu sebesar 90%. Kesimpulan dari penelitian ini adanya peningkatan dengan tingkat keberhasilan sebesar 72 % sebelum dan sesudah dilakukannya pemicuan terhadap responden dan tidak terjadinya peningkatan yang signifikan dikarenakan faktor usia, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan dan kebiasaan. Kata Kunci : STBM, Stop BABS, PHBS, Jamban