VARIASI CAMPURAN JAMUR TIRAM PUTIH DAN TEPUNG LABU KUNING PADA PEMBUATAN NUGGET DITINJAU DARI SIFAT FISIK, SIFAT ORGANOLEPTIK DAN KADAR SERAT
VARIASI CAMPURAN JAMUR TIRAM PUTIH DAN TEPUNG LABU KUNING PADA PEMBUATAN NUGGET DITINJAU DARI SIFAT FISIK, SIFAT ORGANOLEPTIK DAN KADAR SERAT
2018-07-24
en
Thesis
text
Latar Belakang : Masyarakat Indonesia saat ini masih kurang dalam hal mengkonsumsi sayur dan buah. Produk makanan jajanan praktis yang ready to cook dan ready to eat dalam bentuk beku yaitu nugget sedang digemari masyarakat. Nugget dapat dijadikan sebagai peningkatan gizi anak sekolah juga dimungkinkan berpengaruh pada konsumsi sayur. Jamur tiram putih memiliki kandungan serat dan protein yang tinggi serta lemak yang rendah. Pada penelitian ini jamur tiram putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan nugget. Selain itu tepung labu kuning juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan nugget untuk melengkapi kandungan gizi dan memperbaiki mutu nugget jamur tiram putih.
Tujuan Penelitian : Mengetahui perbedaan Sifat Fisik, Sifat Organoleptik dan Kadar Serat nugget terhadap variasi campuran jamur tiram putih dan tepung labu kuning.
Metode Penelitian : Penelitian ini adalah eksperimental murni dengan desain rancangan acak sederhana. Terdapat 3 perlakuan dengan perbandingan jamur tiram putih dan tepung labu kuning 100% : 0%, 85% : 15%, dan 70% : 30%. Data uji organoleptik dianalisis menggunakan uji statistik non-parametrik yaitu uji K-independent samples (Kruskall-Wallis). Apabila ada perbedaan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney.
Hasil Penelitian : Nugget Jatilan memiliki kadar serat yang cukup tinggi (19,5% – 21,5%). Penggunaan tepung labu kuning menurunkan tingkat kesukaan panelis terhadap warna, rasa, dan aroma nugget, namun tidak berpengaruh pada tekstur nugget.
Kesimpulan : Ada perbedaan variasi campuran jamur tiram putih dan tepung labu kuning terhadap sifat fisik, sifat organoleptik, dan kadar serat pada nugget.
Kata Kunci : nugget, jamur tiram putih, tepung labu kuning, serat