HUBUNGAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER PADA IBU BERSALIN DI RSUD KOTA CILEGON PROVINSI BANTEN
HUBUNGAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER PADA IBU BERSALIN DI RSUD KOTA CILEGON PROVINSI BANTEN
2020-05-29
en
Thesis
text
Latar Belakang: Perdarahan postpartum primer adalah perdarahan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir yang terjadi dalam 24 jam pertama dan merupakan salah satu permasalahan yang menjadi penyebab kematian ibu di Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian perdarahan postpartum primer adalah preeklampsia. Di RSUD Kota Cilegon, terjadi peningkatan kejadian perdarahan postpartum sebesar 4,28% dan kejadian preeklampsia sebesar 8,56%.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan preeklampsia dengan kejadian perdarahan postpartum primer pada ibu bersalin di RSUD Kota Cilegon Provinsi Banten.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain case control. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin yang tercatat dalam rekam medis di RSUD Kota Cilegon Provinsi Banten. Besar sampel: 71 kasus dan 71 kontrol. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2020. Penelitian dilakukan dengan data sekunder, data register ibu bersalin di RSUD Kota Cilegon Provinsi Banten. Uji statistik dalam penelitian ini adalah uji chi square.
Hasil Penelitian: Berdasarkan uji statistik menggunakan Chi Square didapatkan p-value sebesar 0,004 < 0,05 sehingga ada hubungan preeklampsia dengan kejadian perdarahan postpartum primer pada ibu bersalin dan OR: 2,979 (CI: 1,406-6,311). Ibu bersalin dengan preeklampsia mempunyai risiko 2,979 kali lebih besar mengalami perdarahan postpartum primer dibandingkan dengan ibu tidak preeklampsia.
Kesimpulan: Ada hubungan preeklampsia dengan kejadian perdarahan postpartum primer pada ibu bersalin di RSUD Kota Cilegon Provinsi Banten.
Keyword: Preeklampsia, Perdarahan Postpartum Primer