Hubungan Lingkungan Sekolah Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja
Hubungan Lingkungan Sekolah Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja
2021-04-19
en
Thesis
text
Latar Belakang : Merokok merupakan suatu masalah di dalam masyarakat yang dapat menimbulkan banyak kerugian baik dari segi sosial ekonomi maupun kesehatan bahkan kematian. Statistik perokok dari kalangan remaja Indonesia, yaitu 24,1% remaja pria adalah perokok dan 4,0% remaja wanita adalah perokok. Penelitian yang dilakukan oleh Pemkab Kulonprogo tahun 2017 bahwa rata-rata remaja merokok pertama kali pada usia 13-16 tahun dengan jumlah populasi hampir 36%. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pemkab Kabupaten Kulonprogo pada tahun 2017 bekerjasama dengan Nanyang Technology University diketahui bahwa dari 15.000 pelajar SMP yang ada di Kulonprogo, 800 remaja SMP (5,3 %) tersebut diantaranya adalah perokok. Tujuan : Diketahui hubungan lingkungan sekolah terhadap perilaku merokok pada remaja. Metodologi : Penelusuran dilakukan menggunakan data base penelitian keperawatan dan kesehatan yaitu Pubmed, Science Direct, Google scholar dan Portal Garuda untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi kemudian dilakukan review. Hasil : Berdasar hasil telaah dari 10 jurnal mengenai hubungan lingkungan sekolah meliputi peraturan dilarang merokok di sekolah, guru dan karyawan di sekolah dan teman sebaya dengan perilaku merokok siswa didapatkan hasil bahwa lingkungan sekolah memiliki hubungan dengan perilaku merokok pada siswa sekolah. Kesimpulan : Lingkungan sekolah memiliki hubungan dengan perilaku merokok siswa. Ligkungan sekolah yang diatur oleh peraturan dilarang merokok disekolah mampu membuat siswa tidak merokok di lingkungan sekolah. Peraturan ini akan efektif apabila dilakukan pada seluruh warga sekolah, tidak hanya siswa, melainkan guru dan juga karyawan sekolah.