EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L) DAN GARAM SEBAGAI PENGGANTI FORMALIN DALAM PENGAWETAN TAHU PADA SUHU RUANG
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L) DAN GARAM SEBAGAI PENGGANTI FORMALIN DALAM PENGAWETAN TAHU PADA SUHU RUANG
2021-03-31
id
Thesis
text
Tahu merupakan salah satu makanan yang digemari masyarakat Indonesia, karena memiliki zat gizi yang tinggi serta dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan dan memiliki harga yang sangat terjangkau. Tahu bersifat mudah rusak, pada kondisi biasa (suhu ruang) daya tahannya rata-rata 1-2 hari saja, setelah lebih dari batas tersebut rasanya menjadi asam lalu berangsur-angsur busuk, sehingga tidak layak dikonsumsi lagi. Oleh karena itu, produsen tahu sering menambahkan zat pengawet berbahaya seperti formalin untuk memperpanjang masa simpan tahu. Bawang putih dan garam merupakan alternatif pengawet alami yang diharapkan bisa memperpanjang lama waktu simpan tahu dan membuat rasa tahu tetap disukai masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi perendaman tahu dalam larutan bawang putih dan garam terhadap sifat organoleptik tahu pada suhu ruang. Jenis penelitian adalah Quasy Eksperimen dengan desain penelitian Post-test Only with Control Group. Obyek penelitian adalah 960 buah tahu putih berukuran 2 cm x 2 cm x 2,5 cm untuk 4 kali ulangan. Lama waktu simpan diketahui dengan metoda ESS berdasarkan uji organoleptik, diketahui dari sepuluh orang panelis yang mengamati setiap 24 jam sekali. Berdasrakan uji Shapiro-Wilk diketahui bahwa data terdistribusi normal, maka analisis statistik yang digunakan adalah One Way Anova yang menghasilkan nilai sig (2-tailed) adalah 0,000 (< 0,05) yang dapat disimpulkan bahwa lama waktu simpan tahu yang direndam dalam larutan bawang putih dan garam (perlakuan) berbeda dengan tahu yang direndam dalam air matang (kontrol). Lama waktu simpan tahu perlakuan terbaik pada konsentrasi 1% (A4) yaitu 64,8 jam.
Kata Kunci : Tahu, Bawang Putih, Garam, Pengawetan, Lama Waktu Simpan