PERBEDAAN INDEKS ERITROSIT MENGGUNAKAN ANTIKOAGULAN K2EDTA DAN K3EDTA SETELAH 2 JAM PENDIAMAN PADA SUHU RUANG
PERBEDAAN INDEKS ERITROSIT MENGGUNAKAN ANTIKOAGULAN K2EDTA DAN K3EDTA SETELAH 2 JAM PENDIAMAN PADA SUHU RUANG
2021-04-28
en
Thesis
text
Latar Belakang : Pemeriksaan laboratorium melewati 3 tahap, yaitu pra analitik, analtik dan pasca analitik. Tahap pra analitik merupakan tahap yang penting bagi pemeriksaan hematologi karena menentukan keakuratan hasil pemeriksaan. Pada pemeriksaan hematologi, penambahan antikoagulan pada sampel darah vena diperlukan untuk mencegah terjadinya pembekuan. Antikoagulan yang biasa digunakan adalah EDTA. Cara kerja EDTA adalah mengikat ion klasium (Ca) yang menjadi salah satu faktor pembekuan darah dan mencegah pembentukan thrombin. Darah EDTA yang di tunda lebih dari 2 jam pada suhu kamar menyebabkan sel mengalami perubahan morfologi, perubahan metabolik, dan pecahnya membran eritrosit sehingga hemoglobin bebas ke dalam medium sekelilingnya dan menyebabkan kesalahan pada hasil.
Tujuan : Mengetahui perbedaan indeks eritrosit pada sampel darah K2EDTA dan K3EDTA setelah 2 jam pendiaman pada suhu ruang.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian praeksperimental yang menggunakan posttest only design. Penelitian ini menggunakan sampel darah vena dari 17 mahasiswa semester VI Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Data dianalisis secara statistik menggunakan Uji Shapiro-Wilk dan Uji t berpasangan.
Hasil : Rata-rata indeks eritrosit sampel darah K2EDTA setelah 2 jam pendiaman pada parameter MCV yaitu 93,31 fL, MCH yaitu 29,65 pg, dan MCHC yaitu 31,79%. Rata-rata indeks eritrosit sampel darah K3EDTA setelah 2 jam pendiaman pada parameter MCV yaitu 93,13 fL, MCH yaitu 29,84 pg, dan MCHC yaitu 32,01%. Berdasarkan hasil analisis ststistik uji t berpasangan menunjukkan p > 0,05, artinya tidak terdapat perbedan yang signifikan. Selisih indeks eritrosit sampel darah K2EDTA dan K3EDTA pada parameter MCV yaitu 0,19% (0,18 fL), parameter MCH yaitu 0,65% (0,19 pg), dan parameter MCHC 0,68% (0,22%).
Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada indeks eritrosit antara sampel darah yang menggunakan antikoagulan K2EDTA dan K3EDTA setelah 2 jam pendiaman.
Kata Kunci : antikoagulan, K2EDTA, K3EDTA, indeks eritrosit, pendiaman darah EDTA