GAMBARAN TINGGI BADAN IBU YANG MEMILIKI BALITA
STUNTING USIA 25 – 59 BULAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PATUK I KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2021
GAMBARAN TINGGI BADAN IBU YANG MEMILIKI BALITA
STUNTING USIA 25 – 59 BULAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PATUK I KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2021
2021-03-21
en
Thesis
text
Latar Belakang : Stunting merupakan masalah gizi intergenerasi. Salah satu
faktor yang mempengaruhi stunting diantaranya adalah tinggi badan ibu.
Prevalensi stunting DIY pada tahun 2019 adalah 10,69% dengan prevalensi
terbesar di Kabupaten Gunungkidul sebesar 17,94%. Penyumbang jumlah stunting
tertinggi adalah Puskesmas Patuk I sebanyak 44 balita.
Tujuan : Mengetahui gambaran tinggi badan ibu yang memiliki balita stunting
usia 25 – 59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Patuk I
Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional dengan
menggunakan data primer melalui pengukuran tinggi badan ibu. Variabel yang
diteliti meliputi tinggi badan ibu yang memiliki balita stunting usia 25 – 59 bulan
di Wilayah Kerja Puskesmas Patuk I. Jumlah responden pada penelitian ini
sebanyak 44 orang.
Hasil : Hasil penelitian ini didapatkan responden dengan tinggi badan berisiko
yang memiliki balita stunting yaitu sebesar 40,9%, sedangkan presentase ibu
dengan tinggi badan yang tidak berisiko sebesar 59,1%.
Kesimpulan : Mayoritas ibu yang memiliki balita stunting adalah ibu yang
memiliki tinggi badan tidak berisiko.
Kata Kunci : tinggi badan ibu, gambaran stunting, balita