PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2, OBS DYSPNEA, EDEMA PARU AKUT, CHF, AFNR DI RUMAH SAKIT BETHESDA LEMPUYANGWANGI
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2, OBS DYSPNEA, EDEMA PARU AKUT, CHF, AFNR DI RUMAH SAKIT BETHESDA LEMPUYANGWANGI
2021-05-07
en
Thesis
text
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2, OBS DYSPNEA, EDEMA PARU AKUT, CHF, AFNR DI RUMAH SAKIT BETHESDA LEMPUYANGWANGI
Dyah Cintya Paramita1, Isti Suryani2, Idi Setiyobroto3
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Tata Bumi No. 3 Banyuraden, Gamping Sleman, Yogyakarta
(Email : dyahcintyaparamita@gmail.com)
ABSTRAK
Latar Belakang : Diabetes mellitus tipe 2 adalah suatu penyakit dengan karakteristik hiperglikemia dengan dasar penyebabnya adalah peningkatan resistensi insulin dan atau peningkatan disfungsi sel beta pankreas. Penyakit DM merupakan salah satu faktor resiko penting terjadinya penyakit jantung, stroke, neuropati, retinopati, dan gagal ginjal. Provinsi DIY menempati urutan kedua tertinggi setelah DKI Jakarta dalam hal prevalensi DM berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥15 tahun menurut provinsi yaitu sebesar 3,1 persen. PAGT diperlukan pada pasien DM untuk mencegah pasien mengalami kondisi malnutrisi serta membantu mengontrol kadar glukosa dalam darah pasien.
Tujuan : Mendeskripsikan pelaksanaan PAGT pada pasien DM Tipe 2 dengan komplikasi di RS Bethesda Lempuyangwangi.
Metode : Studi kasus. Lokasi penelitian di RS Bethesda Lempuyangwangi. Subjek penelitian yaitu satu pasien dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data primer diperoleh dari pengukuran dan wawancara dengan responden, sedangkan data sekunder diperoleh dari rekam medis.
Hasil : Penapisan gizi data antropometri status gizi pasien overweight. Data biokimia diperoleh kadar GDS pasien tinggi, data fisik/klinis tekanan darah tinggi, respirasi tinggi, dan riwayat makan diketahui pasien memiliki kebiasaan makan yang belum sesuai dengan anjuran. Diagnosis gizi meliputi domain asupan, klinis, dan behavior. Intervensi gizi diterapkan berdasarkan permasalahan diagnosis gizi, monitoring evaluasi berkaitan dengan data biokimia, fisik/klinis, dan asupan makan pasien.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian, diketahui pasien memiliki status gizi overweight, kadar GDS, tekanan darah, dan respirasi tinggi. Dari hasil monitoring evaluasi, asupan makan pasien cenderung fluktuatif.
Kata kunci : Diabetes melitus tipe 2, Komplikasi, Asuhan Gizi.
1 : Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2 : Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
3 : Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta