PERBEDAAN DAYA HAMBAT MINYAK ATSIRI DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) DAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum) TERHADAP PERTUMBUHAN Klebsiella pneumoniae

PERBEDAAN DAYA HAMBAT MINYAK ATSIRI DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) DAN MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum) TERHADAP PERTUMBUHAN Klebsiella pneumoniae
2021-04-05
en
Thesis
text
Latar Belakang : Infeksi pneumonia merupakan penyakit yang masih menjadi masalah yang cukup serius di Indonesia, penyebab utamanya adalah bakteri Klebsiella pneumoniae. Salah satu pengobatan infeksi ini adalah dengan mengkonsumsi antibiotik. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat mengakibatkan resistensi bakteri terhadap antibiotik dan mengurangi manfaat dari antibiotik tersebut. Hal ini dapat diatasi dengan beralih menggunakan bahan alami sebagai alternatif pengobatan. Bahan alami yang dapat digunakan sebagai obat adalah kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) dan kemangi (Ocimum basilicum) karena mengandung senyawa antibakteri salah satunya minyak atsiri. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui perbedaan daya hambat minyak atsiri daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) dan minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum) terhadap pertumbuhan Klebsiella pneumoniae. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni dengan desain penelitian Post test Only Control Grup Design. Subjek penelitian ini adalah biakan bakteri Klebsiella pneumoniae ATCC 33495 berumur 1x24jam yang diinkubasi pada suhu 37oC. Obyek penelitian ini adalah minyak atsiri daun kenikir dan minyak atsiri daun kemangi dalam berbagai varian konsentrasi yakni 20%, 40%, 60%, 80%,100%. Uji daya hambat antibakteri menggunakan metode difusi sumuran. Data hasil pengukuran zona hambat minyak atsiri daun kenikir dan minyak atsiri daun kemangi dalam berbaga variasi konsentrasi dilakukan uji One Way Anova dan Post Hoc LSD untuk mengetahui konsentrasi optimum pada masing-masing minyak atsiri. Data hasil pengukuran zona hambat pada konsentrasi optimum diperoleh sebanyak 30 data, kemudian data dianalisis dengan uji Independent Sample T-Test. Hasil Penelitian : Rerata hasil zona hambat minyak atsiri daun kenikir pada konsentrasi optimum 100% adalah 17,13 mm. Sementara rerata hasil zona hambat minyak atsiri daun kemangi pada konsentrasi optimum 100% adalah 15,34 mm. Hasil yang diuji dengan uji Independent Sample T-Test menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,003 (p<0,05) yang berarti ada perbedaan daya hambat minyak atsiri daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) dan minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum) terhadap pertumbuhan Klebsiella pneumoniae. Kesimpulan : Ada perbedaan daya hambat minyak atsiri daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) dan minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum) terhadap pertumbuhan Klebsiella pneumoniae. Kata Kunci : Klebsiella pneumoniae, minyak atsiri daun kenikir, minyak atsiri daun kemangi, diameter zona hambat