CAMPURAN TEPUNG SINGKONG (Manihot Escullenta Crantz) DAN TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max (L) Merr.) SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PERTUMBUHAN Eschericia coli ATCC 25922
CAMPURAN TEPUNG SINGKONG (Manihot Escullenta Crantz) DAN TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max (L) Merr.) SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PERTUMBUHAN Eschericia coli ATCC 25922
2021-04-08
en
Thesis
text
Latar Belakang : Kebutuhan nutrisi yang paling penting bagi bakteri untuk tumbuh adalah karbohidrat, protein dan lemak. Media pertumbuhan bakteri yang paling umum adalah Nutrient Agar yang memiliki harga relatif tinggi. Singkong dan kacang kedelai adalah bahan alami dengan harga terjangkau yang kaya akan karbohidrat dan protein, yang mana dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan bakteri.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pertumbuhan Eschericia coli pada media alternatif campuran tepung umbi singkong(Manihot Escullenta Crantz) dan tepung kacang kedelai (Glycine max (L) Merr.) dengan media Nutrient Agar.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Posttest Only Control Group Design.
Hasil : Media alternatif sangat efektif (103,36%) dalam pertumbuhan jumlah koloni namun tidak efektif (53,34%) dalam perkembangbiakan diameter koloni E.coli. Hasil statistik memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan hasil pertumbuhan namun ada perbedaan perkembangbiakan bakteri Escherichia coli pada media alternatif campuran tepung singkong dan kacang kedelai dibandingkan dengan media Nutrient Agar.
Kesimpulan : Tepung singkong dan tepung kacang kedelai memiliki potensi untuk pertumbuhan E.coli. Media alternatif campuran belum sepenuhnya efektif bila dijadikan media pertumbuhan dan perkembangbiakan E.coli
Kata Kunci : Tepung, Umbi Singkong, Kacang Kedelai, Pertumbuhan, Perkembangbiakan