Pengaruh Therapy Spiritual Tauziah terhadap Kualitas Tidur Pasien di Unit Perawatan Kritis (ICU) RSUD Sleman Yogyakarta.
Pengaruh Therapy Spiritual Tauziah terhadap Kualitas Tidur Pasien di Unit Perawatan Kritis (ICU) RSUD Sleman Yogyakarta.
2016-11
en
Thesis
text
Saat ini jumlah pasien kritis dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan baik pada anak maupun dewasa semakin meningkat. Pasien-pasien tersebut memerlukan perawatan baik secara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. ICU merupakan tempat yang paling tepat untuk perawatan pasien kritis yang membutuhkan pengawasan dan pemeriksaan intensif. Banyaknya pasien kritis yang sedang dalam masa perawatan, hidupnya tergantung pada alat, monitoring serta terapi yang tidak biasa di ruang perawatan umum. Hal ini akan menimbulkan stressor tersendiri, seperti tingkat kebisingan suara dari peralatan, cahaya, penetapan tindakan diagnosa, pemberian terapi intervensi, ventilasi mekanik, pengobatan, dan penyakit kritis itu sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh therapy spiritual tauziah terhadap kualitas tidur pasien di unit perawatan kritis (ICU) RSUD Sleman, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian Quasy Experimental, Control Group pretest – posttest design. Populasi yang digunakan adalah seluruh pasien di unit perawatan kritis (ICU) RSUD Sleman Yogyakarta. Subyek penelitian yaitu pasien di unit perawatan kritis (ICU) RSUD Sleman yang memenuhi kriteria : beragama Islam, tidak ada gangguan pendengaran, dan kesadaran compos mentis. Jumlah responden sebanyak 20 orang untuk kelompok intervensi dan 20 orang kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner tentang kualitas tidur The Richards-Campbell Sleep Questionnaire (RCSQ) dan peralatan berupa sound level meter, mp3, headphones yang digunakan dalam pemberian therapy tauziah. Kelompok intervensi dilakukan pengukuran kualitas tidur (pre test), kemudian diberikan perlakuan berupa pemberian therapy spiritual tauziah selama tiga hari, dan dilakukan pengukuran kualitas tidur (post test). Analisa data dilakukan dengan membandingkan kualitas tidur sebelum dan sesudah pemberian therapy tauziah dengan uji Wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 responden(15%) dengan kualitas tidur buruk dan 15% dengan kualitas tidur sangat buruk menjadi 0% setelah diberikan therapy tauziah, dan terdapat peningkatan jumlah responden dengan kualitas tidur sangat baik dari 20% menjadi 65%. Hasil uji statistik dengan Wilcoxon didapatkan nilai 0.000 (α < 0.05).
Kesimpulan : Therapy spiritual tauziah berpengaruh terhadap kualitas tidur pasien di Unit Perawatan Kritis (ICU) RSUD Sleman Yogyakarta
Kata Kunci : Therapy spiritual tauziah, kualitas tidur, Unit Perawatan Kritis