HUBUNGAN PREEKLAMSIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2019

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2019
2021-06-14
en
Thesis
text
Latar Belakang: Perdarahan postpartum merupakan penyebab penting kematian maternal kushusnya di negara berkembang. Pada ibu dengan preeklampsia mengalami penurunan volume plasma yang mengakibatkan hemokonsentrasi dan peningkatan hematokrit maternal. Vasospasmesiklik lebih lanjut menurunkan perfusi organ dengan menghancurkan sel-seldarah merah. Keadaan seperti ini menyebabkan terjadinya hipofibrinogemia (kurangnya zat fibrinogen dalam darah). Jika fibrinogen dalam darah berkurang cukup banyak, maka perdarahan pada saat proses persalinan akan sulit dihentikan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya perdarahan. Tujuan: Diketahui hubungan preeklamsia dengan kejadian perdarahan postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2019. Metode: Metode penelitian ini adalah observasional menggunakan rancangan desain penelitian case control. Penelitian ini dilakukan November 2020. Populasi studi penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Sampel dengan jumlah 100 kasus, yaitu 50 kasus ibu perdarahan postpartum dan 50 kasus ibu tidak mengalami perdarahan postpartum. Analisis data menggunakan Chi-square dan Odd Ratio. Hasil: Sebagian besar subjek memiliki pendidikan cukup baik yaitu tamat SMP sebanyak 56%; pekerjaan sebagian besar IRT sebanyak 51%; yang memiliki usia berisiko adalah 26%; terdapat paritas dengan grandemultipara 12%;dan ditemukan anemia sejumlah 34%.Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara preeklamsia dengan perdarahan postpartum (P-value=0,435; OR=0,577; CI 95%=0,204-1,981) Kesimpulan: Tidak ada hubungan preeklamsia dengan kejadian perdarahan postpartum. Kata Kunci: Preeklamsia, Perdarahan Postpartum.