PRAKTIK CUCI TANGAN PAKAI SABUN DI PADUKUHAN KLEGUNG, NGORO-ORO, PATUK, KABUPATEN GUNUNGKIDUL PADA MASA PANDEMI COVID-19

PRAKTIK CUCI TANGAN PAKAI SABUN DI PADUKUHAN KLEGUNG, NGORO-ORO, PATUK, KABUPATEN GUNUNGKIDUL PADA MASA PANDEMI COVID-19
2021-05-06
id
Thesis
text
Padukuhan Klegung, Ngoro-oro, Patuk, Kabupaten Gunungkidul belum mendeklarasikan pilar-pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Praktik Cuci Tangan Pakai Sabun yang merupakan pilar ke-2 dari program STBM. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) dapat mengurangi diare sebanyak 31% dan menurunkan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sebanyak 21%. Masyarakat Padukuhan Klegung belum optimal, terdapat 80% masyarakat masih belum mempunyai pemahaman yang baik mengenai pentingnya perilaku mencuci tangan dengan menggunakan sabun, cara yang benar mencuci tangan dan kapan saja waktu yang tepat diperlukan cuci tangan pakai sabun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik cuci tangan pakai sabun di Padukuhan Klegung, Ngoro-oro, Patuk, Kabupaten Gunungkidul pada Masa Pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang digunakan yaitu survey deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Padukuhan Klegung, Ngoro-oro, Patuk, Kabupaten Gunungkidul dengan jumlah responden ibu rumah tangga sebanyak 80 responden yang diambil dari masing-masing KK. Hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa Penerapan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat pilar ke-2 Cuci Tangan Pakai Sabun di Padukuhan Klegung, Ngoro-oro, Patuk, Kabupaten Gunungkidul pada masa pandemi Covid-19 diperoleh hasil perilaku cuci tangan pakai sabun oleh responden dengan kategori kurang sebanyak 46,25%, angka kejadian kasus diare sebesar 38,75%, ketersediaan saranan cuci tangan sebanyak 82,5% responden mempunyai sarana cuci tangan pakai sabun, sebanyak 66,25% responden belum mengetahui langkah cara cuci tangan pakai sabun, sebanyak 38,5% responden sering mengabaikan dan masih kurang kesadarannya untuk melakukan cuci tangan menggunakan sabun dengan alasan cuci tangan dengan air saja sudah cukup, dan alasan tidak rutin lain yaitu terburu-buru dan lupa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perilaku cuci tangan pakai sabun oleh responden di Padukuhan Klegung belum membiasakan cuci tangan pakai sabun pada waktu kritis dengan perilaku responden kategori kurang sebanyak 46,25%. Kata Kunci : Praktik Cuci Tangan Pakai Sabun