Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Retensio Plasenta

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Retensio Plasenta
2021-06-19
en
Thesis
text
Latar Belakang: Salah satu penyebab terjadinya perdarahan yaitu retensio plasenta yang merupakan penyebab kematian nomor satu (40%-60%) di Indonesia. Risiko terjadinya retensio plasenta meningkat apabila terjadi pada usia <20 atau >35 tahun dan multipara, hal ini berhubungan dengan menurunnya kualitas dari tempat implantasi. Selain itu, risiko terjadinya retensio plasenta juga dipengaruhi oleh riwayat seksio sesarea. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Retensio Plasenta di RSUD Panembahan Senopati. Metode: Penelitian analitik dengan desain case control dan menggunakan data sekunder dari data rekam medik. Subjek penelitian ini 60 ibu bersalin dengan 30 sampel kasus dan 30 sampel kontrol dengan menggunakan teknik consecutive sampling yang memenuhi kriterian inklusi dan ekslusi. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, multivariat dan menggunakan uji chi-square dilanjutkan dengan regresi logistik untuk mengetahui urutan kekuatan hubungan. Hasil: Karakteristik ibu bersalin yang mengalami kejadian retensio plasenta di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar berusia <20 atau >35 tahun, memiliki paritas ≥2, dan memiliki riwayat. Ibu bersalin yang tidaki memiliki riwayat SC sebagian besar berusia 20-35 tahun, memiliki paritas 1, dan tidak memiliki riwayat SC. Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, paritas, dan riwayat SC dengan kejadian retensio plasenta. Kesimpulan: Faktor yang paling berhubungan dengan kejadian retensio plasenta yaitu riwayat SC dengan p value sebesar 0,005 (<0,025) dengan Exp(B) 7,974 rentang CI 1,875-33,913. Kata Kunci: paritas, retensio plasenta, riwayat SC, usia