PERBEDAAN ANGKA JAMUR UDARA SEBELUM DAN SESUDAH PENYINARAN LAMPU ULTRAVIOLET 180 WATT DAN 216 WATT
PERBEDAAN ANGKA JAMUR UDARA SEBELUM DAN SESUDAH PENYINARAN LAMPU ULTRAVIOLET 180 WATT DAN 216 WATT
2021-04-27
en
Thesis
text
Latar Belakang: Spora jamur yang ada di udara mudah tersebar dan mudah masuk kedalam tubuh manusia melalui proses inhalasi, trauma maupun pencernaan. Spora jamur dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, rhinitis dan sinusitis. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/Menkes/PER/V/2011 menyatakan bahwa angka jamur udara dalam ruangan yaitu < 0 CFU/m3. Hal ini menunjukan bahwa udara laboratorium yang bersih dan steril sangat diperlukan. Salah satu cara menurunkan angka jamur udara adalah dengan penyinaran sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan kerusakan sel DNA dengan emmbentuk ikatan antar molekul timin yang bersebelahan membentuk dimer timin. Dimer timin dapat menyebabkan kegagalan replikasi DNA sehingga dapat menyebabkan kematian sel.
Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan angka jamur udara sebelum dan sesudah penyinaran lampu ultraviolet 180 Watt dan 216 Watt.
Metode: Jenis penelitian ini adalah quasy experiment dengan desain penelitian non equivalent control group design. Objek penelitian ini adalah jumlah koloni jamur udara sebelum dan sesudah disinari dengan lampu ultraviolet 180 Watt dan 216 Watt selama 30 menit.
Hasil Penelitian: Rerata persentase penurunan angka jamur udara pada penggunaan lampu ultraviolet 180 watt (12 Lux) adalah 24% dengan rata-rata penurunan 6,3 CFU/m3 sedangkan rerata persentase penurunan angka jamur udara pada penggunaan lampu ultraviolet 216 watt (13,6 Lux) adalah 28% dengan rata-rata penurunan 4,7 CFU/m3. Hasil Uji statistik Mann-Whitney diperoleh Asym.sig (2-tailed) 0,226.
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan angka jamur udara sebelum dan sesudah penyinaran lampu ultraviolet 180 watt dan 216 watt.
Kata Kunci:
Sinar ultraviolet, watt, lux, angka jamur udara.