HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL DI MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL DI MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2021-03-30
en
Thesis
text
Latar Belakang: Pandemi COVID-19 adalah keadaan darurat kesehatan atau bencana global termasuk di Indonesia yang menyebabkan kecemasan bagi banyak orang termasuk ibu hamil. Dampak dari kecemasan pada ibu hamil dapat meningkatkan hormon kortisol yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kadar gula dalam darah, mengakibatkan BBLR, dan keterlambatan pertumbuhan janin. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kecemasan pada ibu hamil salah satunya adalah dukungan sosial dari lingkungan.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan kecemasan ibu hamil di masa pandemi COVID-19 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2021.
Metode Penelitian: Survey kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 397 responden ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Somer’s d Gamma.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak responden berasal dari Kabupaten Kulonprogo (35,5%); tamat SMA/SMK (53,7%); tidak bekerja (51,9%); pendapatan keluarga UMP ke atas (70,3%); dan paritas primigravida (63%). Dari hasil penelitian, sebagian kecil (1,3%) ibu hamil yang mengalami kecemasan berasal dari responden yang memiliki dukungan sosial yang rendah dan sedang. variabel yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2021 adalah variabel pekerjaan (p = 0,024); pendapatan keluarga (p = 0,023); paritas (p = 0,024); dan dukungan sosial (p = 0,023). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kecemasan adalah variabel pendidikan (p = 0,693).
Kesimpulan: Ada hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan ibu hamil di masa pandemi COVID-19.
Kata Kunci: Dukungan sosial, Kecemasan, COVID-19