PEMETAAN STATUS EKONOMI DENGAN MALNUTRISI PADA ANAK
BERUSIA 0-59 BULAN
PEMETAAN STATUS EKONOMI DENGAN MALNUTRISI PADA ANAK
BERUSIA 0-59 BULAN
2021-08-13
en
Article
text
Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Sleman tahun 2018, sebaran prevalensi
malnutrisi di wilayah kerja Puskesmas Kalasan semuanya melebihi rencana
strategis (renstra) Kabupaten Sleman. Prevalensi anak bawah lima tahun (balita)
dengan gizi buruk menempati urutan tertinggi, prevalensi balita stunting berada
pada urutan kedua, sedangkan prevalensi balita wasting pada urutan keempat. Gizi
buruk, kurus, dan stunting merupakan manifestasi adanya gangguan pada proses
pertumbuhan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui heterogenitas ekonomi
dan korelasinya dengan malnutrisi secara spasial serta memetakan wilayah-wilayah
terkait malnutrisi. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan
penentuan sampel secara purposive clauster sampling, sebanyak 615 balita. Subyek dari penelitian adalah semua balita berusia 0-59 bulan di Desa Selomartani.
Variabel bebas yaitu underweight, stunting dan wasting, sedangkan variabel terikat
yaitu status ekonomi dengan kategori miskin dan tidak miskin. Analisis data
menggunakan korelasi Spearman dilanjutkan dengan pemetaan menggunakan
aplikasi ArcGIS. Prevalensi balita yang menderita underweight sebesar 13,7%,
stunting sebesar 8,1% dan wasting sebesar 3,1%. Status ekonomi keluarga balita
yang termasuk dalam keluarga miskin sebesar 7%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara status ekonomi dengan underweight (r=0,039),
stunting (r=0,012) dan dengan wasting (r=0,025). Anak balita dengan malnutrisi
terdapat di semua strata status ekonomi baik pada keluarga miskin maupun tidak
miskin.
Kata Kunci: malnutrisi, pemetaan, status ekonomi.