HUBUNGAN KEHAMILAN USIA REMAJA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMAS DLINGO I TAHUN 2020

HUBUNGAN KEHAMILAN USIA REMAJA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMAS DLINGO I TAHUN 2020
2021-06-09
en
Thesis
text
Latar Belakang: Stunting di akibatkan oleh masalah gizi kompleks pada Balita yang terjadi sejak kehamilan, kehamilan remaja dapat berisiko mengalami stunting. Stunting masih menjadi permasalahan dalam status gizi dan tumbuh kembang anak di Indonesia. Penyumbang angka stunting tertinggi di Kabupaten Bantul adalah Puskesmas Dlingo 1 dengan 174 balita. Tujuan: untuk mengetahui hubungan kehamilan usia remaja dengan kejadian stunting di Puskesmas Dlingo I tahun 2020. Metode Penelitian: Jenis Penelitian ini adalah case control pendekatan obeservasional retrospektif, sampel dalam penelitian ini adalah balita yang berada di wilayah Posyandu Puskesmas Dlingo I dengan jumlah sampel 54 subjek pada setiap kelompok. Teknik Sampling dilakukan dengan cara Accidental Sampling dengan variabel kehamilan usia remaja,tingkat pendidikan,umur kehamilan, tinggi badan, riwayat status gizi awal kehamilan dan berat bayi lahir. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi – Square dan multivariat (regresi logistic berganda). Hasil Penelitian: Balita stunting lahir dari ibu hamil dengan riwayat usia kehamilan remaja atau saat hamilnya berusia < 20 tahun, dengan jumlah sebesar 50%, dan tingkat pendidikan rendah yaitu setingkat SD dan SMP sebesar 53,7%. Sebagian kecil balita lahir pada umur kehamilan preterm sebesar 7,4%, dilahirkan dari Ibu yang memiliki tinggi badan berisiko < 150 cm sebesar 9,3%, Selain itu sebagian besar responden memiliki riwayat status gizi saat awal kehamilan sebesar 55,6%, serta berat bayi lahir lebih dari 2500 gram sebanyak 81,5%. Nilai p value didapat sebesar 0.030 yang berarti terdapat hubungan antara kehamilan remaja dengan kejadian stunting sebesar 2.6 kali menghasilkan balita stunting. (p- value 0,030 OR 2,600 ( 95% CI = 1.169-5.783 ). Kesimpulan: Kehamilan usia remaja berisiko untuk meningkatkan kejadian stunting pada balita.