PERBEDAAN KADAR NATRIUM (Na+) SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISIS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA
PERBEDAAN KADAR NATRIUM (Na+) SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISIS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RS PANTI RAPIH YOGYAKARTA
2019-01-09
en
Thesis
text
Latar Belakang: Gagal ginjal kronis merupakan penurunan fungsi ginjal secara menetap. Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit tubuh, termasuk natrium. Salah satu terapi yang dilakukan adalah hemodialisis, yaitu untuk membuang zat toksik dan sisa metabolisme dari tubuh.
Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan kadar natrium (Na+) sebelum dan sesudah hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik di RS Panti Rapih Yogyakarta.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional. Populasi studi penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik yang melakukan hemodialisis di RS Panti Rapih Yogyakarta dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang yang diambil dengan cara quota sampling. Pengambilan darah dilakukan sebelum hemodialisis dan segera sesudah hemodialisis yang kemudian dilakukan pengukuran kadar natrium darah. Secara deskriptif dilakukan pengelompokan data berdasarkan jenis kelamin dan umur. Data penelitian secara statistik diolah menggunakan Uji Independent T-test.
Hasil Penelitian: Terjadi perbedaan kadar natrium pada pasien sebelum dan sesudah hemodialisis sebanyak 19 sampel (45 %) mengalami kenaikan (p = 0,000) dan sebanyak 18 sampel (43 %) mengalami penurunan (p = 0,007). Sebanyak 8 responden (19,0%) mengalami hiponatremi sebelum hemodialisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi tertinggi dari pasien gagal ginjal kronik di RS Panti Rapih Yogyakarta berjenis kelamin laki-laki sebanyak 32 responden (76,2%), berusia 60 tahun 19 responden (45,2%).
Kesimpulan: Ada perbedaan kadar natrium (Na+) sebelum dan sesudah hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik di RS Panti Rapih Yogyakarta.