MODEL ALAT PIROLISIS PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK DENGAN DUA TABUNG MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK

MODEL ALAT PIROLISIS PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK DENGAN DUA TABUNG MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK
2021-06-09
en
Thesis
text
Salah satu proses perekahan (cracking) adalah thermal cracking/ Pirolisis. Alat pembuatan minyak berbahan limbah plastic sendiri pada dasarnya terdiri atas saluran pemasukan atau inlet yang berfungsi untuk memasukkan sampah plastic ke dalam tangki reaktor di atas tungku pembakar. Pada alat tersebut menggunakan 2 tabung dengan tujuan menguji secara teknis kinerja alat pembuatan asap cair dan suhu ruang bakar selama proses pirolisis. Selain bermanfaat untuk mengurangi jumlah sampah plastik, pirolisis sampah plastic juga bermanfaat untuk menyediakan bahan bakar dengan nilai energi yang cukup tinggi. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui efktifitas model alat pengolahan sampah plastic dengan 2 tabung menjadi BBM dan mengetahui kuantitas BBM dari jenis plastik PP yang diolah melalui metode pirolisis. Metode penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan posttest only design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2021 di Bank Sampah Anugrah Desa Karangwaru, Krikilan, Masaran, Sragen. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS 16.0 dengan uji statistik Paired t-Test dengan α = 0,05. Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan tiga kali percobaan pada sampel plastik jenis PP sebanyak 3 kg untuk kedua alat didapatkan hasil pada tabung 1 percobaan 1 mendapatkan hasil 60 ml, ke 2 dengan hasil 125 ml, dan yang ke 3 dengan hasil 190 ml. Rata-rata yang didapat pada tabung 1 yaitu 125 ml BBM. Sedangskan alat dua tabung penelitian yang telah dilakukan dengan tiga kali percobaan pada sampel plastik jenis PP sebanyak 3 kg tabung 2 percobaan 1 mendapatkan hasil 40 ml, percobaan ke 2 mendapatkan hasil 65 ml, dan percobaan yang ke 3 mendapatkan hasil 170 ml. Rata-rata yang didapat pada tabung 2 yaitu 92 ml BBM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ini kurang efektif karena adanya tabung ke 2 menyebabkan asap pengumpul terlalu lama sehingga proses pendinginannya menjadi lebih lama dan hasil yang diperoleh lebih sedikit. Terdapat perbedaan kuantitas BBM yang dihasilkan alat pirolisis 1 tabung dan 2 tabung. Kata kunci : Sampah Plastik, Pirolisis