TINJAUAN PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) PADA INDUSTRI TEMPE “BK” DI PANGGUNGHARJO, SEWON, BANTUL
TINJAUAN PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) PADA INDUSTRI TEMPE “BK” DI PANGGUNGHARJO, SEWON, BANTUL
2018-10-03
en
Thesis
text
Latar Belakang :Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang banyak dikonsumsi masyarakat. Proses pembuatan tempe merupakan teknologi pengolahan yang tertua dalam masyarakat. Proses pembuatan tempe dapat dilakukan dengan cara tradisional dan modern yang kedua proses tersebut harus memperhatikan aspek standar mutu agar aman dikonsumsi. Perka BPOM RI NOMOR HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 tentang CPPB-IRT , setiap orang pelaku usaha pangan industri rumah tangga wajib menerapkan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB). Industri tempe BK merupakan salah satu industri tempe yang belum memiliki ijin Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT) sehingga perlu dilakukan evaluasi tentang kesesuaian penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) di industri tersebut.
Tujuan : Penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) pada setiap komponen GMP di Industri Tempe BK.
Metode Penelitian : penelitian ini adalah observasional yang disajikan secara deskriptif untuk menggambarkan penerapan GMP di industri tempe “BK”. Penelitian ini meliputi 13 komponen yaitu Lingkungan produksi, Bangunan dan fasilitas, Peralatan produksi,suplai air, higiene dan sanitasi, pengendalian hama, kesehatan karyawan, pengendalian proses, label pangan, penyimpanan, manajemen pengawasan, pencatatan dan dokumentasi, pelatihan karyawan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan form penilaian sarana produksi P-IRT dari Badan POM Depkes RI (2003).
Hasil :Hasil penlilaian penerapan GMP di industri tempe “BK” memiliki nilai baik di tiga grup utama GMP yaitu suplai air, pengendalian hama, dan pengendalian proses. Satu grup utama yaitu kesehatan dan hygiene karyawan bernilai cukup. Dan ada tiga komponen grup lain bernilai kurang yaitu label pangan, pencatatan dan dokumentasi, serta pelatihan karyawan.
Kesimpulan : Industri tempe BK memiliki kriteria umum GMP cukup
Kata Kunci : Good Manufacturing Practices (GMP), Industri Tempe, Keamanan Pangan