KERAWANAN PANGAN TINGKAT RUMAH TANGGA DAN STATUS GIZI BALITA USIA 24- 59 BULAN DI DESA BANJARHARJO, KALIBAWANG, KULON PROGO

KERAWANAN PANGAN TINGKAT RUMAH TANGGA DAN STATUS GIZI BALITA USIA 24- 59 BULAN DI DESA BANJARHARJO, KALIBAWANG, KULON PROGO
2018-10-03
en
Thesis
text
Latar Belakang: Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI (2013) menyatakan bahwa, secara nasional prevalensi berat-kurang adalah 19,6 persen, terdiri dari 5,7 persen gizi buruk dan 13,9 persen gizi kurang. Peningkatan prevalensi terjadi pada tahun 2007-2013, status gizi buruk meningkat 0,3 persen dan gizi kurang meingkat 0,9 persen. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri, prevalensi berat-kurang 16,2 persen yaitu gizi buruk 4 persen dan gizi kurang 12,2 persen, sedangkan gizi lebih 3,5 persen. Sedangkan di Kulon Progo prevalensi berat- kurang 12,3 persen yaitu gizi buruk 2,4 persen dan gizi kurang 9,9 persen, sedangkan gizi lebih 2,7 persen. Kerawanan pangan akan memunculkan rawan gizi (Khomsan, 2008). Oleh karena itu, dimanapun terjadi kerawanan pangan, maka akan beresiko kekurangan gizi. Tujuan: mengetahui kerawanan pangan tingkat rumah tangga dan status gizi anak balita umur 24- 59 bulan. Metode: jenis penelitian survey dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo. Sebanyak 162 balita dijadikan sebagai sampel penelitian. Variabel bebas dari penelitian ini adalah kerawanan pangan rumah tangga. Variabel terikat adalah status gizi balita umur 24- 59 bulan. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa rumah tangga yang termasuk dalam kategori tahan pangan dengan status gizi baik sebesar 107 (88,4%), sebanyak 11 (68,8%) rumah tangga rawan pangan ringan dengan status gizi baik dan sebanyak 15 (60,0%) rumah tangga termasuk rawan pangan sedang dengan status gizi baik. Kesimpulan: Semakin baik tingkat ketahanan pangan maka semakin baik status gizi balita. Kata Kunci: Kerawanan pangan rumah tangga, status gizi, balita usia 24-59 bulan.