STATUS KEK DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI IBU HAMIL YANG MELAKUKAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PUSKESMAS JAMBU KULON KLATEN

STATUS KEK DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI IBU HAMIL YANG MELAKUKAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PUSKESMAS JAMBU KULON KLATEN
2018-10-03
en
Thesis
text
Latar belakang: Masalah gizi yang dialami ibu hamil sebelum atau selama kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Ibu yang hamil dengan status gizi yang buruk dapat menyebabkan terjadinya kekurangan energi kronis (KEK). Prevalensi KEK paling tinggi di Kabupaten Klaten terdapat di Puskesmas Jambu Kulon sebesar 18,2%. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran status KEK dan Karakteristik Ibu Hamil yang melakukan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Jambu Kulon tahun 2017. Metode penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional. Desain penelitian ini adalah crossectional. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan Antenatal Care di Puskesmas Jambu Kulon pada bulan Januari – Desember tahun 2017. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kejadian KEK sebesar 18,5%. Risiko KEK tertinggi terjadi pada ibu hamil usia < 20 tahun (32,4%) dan terendah >35 tahun (10,6%). KEK pada paritas ≤ 2 (20,1%), sedangkan paritas > 2 (10,0%). KEK tertinggi pada jarak kehamilan tidak berisiko (19,1%), ibu yang bekerja KEK tertinggi sebesar (22,6%), sedangkan desa yang tertinggi yaitu Desa Srebegan (29,0%) Kesimpulan: Kejadian KEK tertinggi menurut karakteristik subyek terjadi pada usia < 20 tahun, paritas ≤ 2, jarak kehamilan tidak berisiko, ibu yang bekerja. Sedangkan menurut tempat KEK tertinggi di Desa Srebegan. Kata kunci: Kurang Energi Kronis, Faktor Sosial Ekonomi