Hubungan Kebiasaan Makan Sirih Dengan Kriteria Kalkulus Pada Masyarakat Di Desa Lau Kesumpat Kecamatan Mardinding Kabupaten Karo
Hubungan Kebiasaan Makan Sirih Dengan Kriteria Kalkulus Pada Masyarakat Di Desa Lau Kesumpat Kecamatan Mardinding Kabupaten Karo
2021-10-06
id
Thesis
text
Latar Belakang : 70% Masyarakat di desa Lau kesumpat memiliki kebiasaan makan sirih, keadaan ini dimaklumi karena mayoritas penduduknya adalah suku Karo (95,5%), sehingga kebiasaan makan sirih menjadi budaya secara turun menurun, Efek negatif dari menyirih dapat menyebabkan suasana basa didalam mulut, sehingga dapat terjadi penumpukan kalkulus. Peningkatan deposit kalsium ini kemudian dapat menyebabkan kerusakan gingiva dan membran periodontal.
Tujuan Penelitian :Untuk mengetahui kriteria kalkulus pada masyarakat di desa Lau Kesumpat Kecamatan Mardinding Kabupaten Karo.
Metode Penelitian : Penelitian ini adalah dengan menggunakan observasional analitik dengan desain chi square dengan Spss. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2021. Populasi studi penelitian adalah masyarakat yang sudah menyirih lebih dari 5 tahun dengan umur 17-25 tahun di Desa Lau Kesumpat Kecamatan Mardinding. Sampel dengan jumlah 30 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan Chi Square dengan SPSS.
Hasil Penelitian : Frequensi Kriteria Kalkulus buruk yaitu sebanyak 17 responden (56.7%), sedang sebanyak 11 responden (36.7%) dan baik sebanyak 2 responden (6.7%). Dapat disimpulkan bahwa p-value 0.001 < 0.05 bahwa ada hubungan kebiasaan makan sirih dengan kriteria kalkulus pada masyarakat di desa Lau Kesumpat Kecamatan Mardinding Kabupaten Karo.
Kesimpulan Penelitian : Ada hubungan antara kebiasaan menyirih dengan kriteria kalkulus
Kata Kunci : Makan Sirih, Kalkulus