ASUHAN BERKESINAMBUNGAN NY. A USIA 27 TAHUN G2P1A0AH1 DARI MASA KEHAMILAN SAMPAI KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS BERBAH

ASUHAN BERKESINAMBUNGAN NY. A USIA 27 TAHUN G2P1A0AH1 DARI MASA KEHAMILAN SAMPAI KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS BERBAH
2021-12-28
en
Thesis
text
Berdasarkan Profil Kesehatan DIY tahun 2019, Angka Kematian Ibu di DIY pada tahun 2019 sebanyak 36 kasus. Kasus yang terjadi di Kabupaten Sleman dengan 8 kasus. Sedangkan AKB Provinsi DIY pada tahun 2019 sebanyak 315 kasus. Kasus kematian bayi di Kabupaten Sleman dengan jumlah 62 kasus.1 Untuk membantu mengurangi AKI dan AKB maka peran tenaga kesehatan khususnya bidan sangat penting terutama dalam mendeteksi adanya penyulit pada masa kehamilan, bersalin, nifas serta perawatan bayi baru lahir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan bermutu kepada ibu dan bayi dalam lingkup kebidanan adalah melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif (continuity of care). Kontak pertama dilakukan pada tanggal 8 Juli 2021 saat usia kehamilan 39 minggu 1 hari, dengan keluhan ibu sering buang air kecil di Puskesmas Berbah. Persalinan pada tanggal 20 Juli 2021 di PMB RK secara spontan. Proses persalinan tidak ada komplikasi, pukul 02.00 WIB bayi lahir menangis kuat, tonus otot dan gerakan aktif, kulit kemerahan. Jenis kelamin laki-laki, dilakukan IMD, berat badan bayi 3500 gram, PB 48 cm, LK 35 cm, LD 34 cm, LLA 12 cm. Pada kunjungan neonatus bayi sehat dan tidak ada penyulit. Pada masa nifas dilakukan pemantaun dan kunjungan nifas selama tiga kali ditemukan masalah puting susu lecet karena teknik menyusui yang salah, diberikan asuhan hingga masalah teratasi. Ibu memutuskan untuk menggunakan KB suntik progestin. Kesimpulan dari asuhan ini adalah ibu hamil dengan multigravida normal. Pada persalinan dilakukan secara spontan. Pada masa nifas mengalami puting lecet karena teknik menyusui yang salah. Saran untuk bidan agar dapat meningkatkan asuhan berkesinambungan dengan cara memantau secara ketat ibu dan janin sehingga ketika ditemukan komplikasi dapat dilakukan tindakan tepat sesuai prosedur.