PEMANFAATAN URIN KELINCI SEBAGAI BAHAN PUPUK ORGANIK CAIR DI DUSUN JENENGAN, PONDOKREJO, TEMPEL, SLEMAN

PEMANFAATAN URIN KELINCI SEBAGAI BAHAN PUPUK ORGANIK CAIR DI DUSUN JENENGAN, PONDOKREJO, TEMPEL, SLEMAN
2018-07-25
id
Thesis
text
Limbah merupakan salah satu masalah yang berpotensi mengakibatkan pencemaran lingkungan yang menjadi dampak buruk bagi kesehatan. Salah satu sumber limbah adalah bahan buangan organik dari perternak kelinci. Mengatasi hal tersebut bahan buangan organik sebaiknya dikumpulkan untuk diproses menjadi pupuk organik cair. Pembuatan pupuk organik cair dilakukan dengan menggunakan dua variasi waktu 7 hari dan 14 hari. Variasi waktu pengolahan limbah organik ini dimaksud untuk mengetahui kualitas (N, P, K) dari urin kelinci. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas (N, P, dan K) setelah di fermentasi. Penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian dengan rancangan Post Test Only Design. Obyek dalam peneitian ini adalah urin kelinci dari ternak kelinci di Dusun Jenengan, Pondokrejo, Tempel, Sleman. Penelitian ini terdiri dari 6 liter sampel urin kelinci terbagi menjadi 2 (dua) kelompok perlakuan.Teknik pengambilan sampel yaitu secara non-random sampling dengan menggunakan quota sampling. Data hasil pembuatan pupuk organik cair dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Data kadar N, P, dan K dengan variasi waktu yang berbeda 7 hari dan 14 hari dalam pembuatan pupuk organik cair dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov, kemudian dilakukan uji beda dengan menggunakan uji T-Tes Bebas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat ada perbedaan bermakna kualitas pupuk organik cair dengan waktu pembuatan selama 7 hari dan 14 hari. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji beda dengan hasil Sig (2-tailed)< dari 0,05. Pembuatan pupuk organik cair dengan waktu 14 hari lebih tinggi dibandingkan dengan waktu pembuatan pupuk organik cair selama 7 hari. Kata kunci: Urin kelinci, variasi waktu, kualitas pupuk.