ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. I USIA 34 TAHUN G2P1AB0AH1 DI PUSKESMAS SEWON I

ASUHAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. I USIA 34 TAHUN G2P1AB0AH1 DI PUSKESMAS SEWON I
2021-10-15
en
Thesis
text
Berdasarkan profil kesehatan kabupaten bantul tahun 2020, angka kematian ibu pada tahun 2020 naik dibandingkan tahun 2019. Angka Kematian Ibu Tahun 2019 sebesar 99,45/100.000 Kelahiran Hidup yaitu sejumlah 13 kasus, sedangkan pada tahun 2020 sebanyak 20 kasus sebesar 157,6/100.000. Hal ini berbanding terbalik dengan angka kematian bayi. Angka kematian bayi tahun 2020 sebesar 6,9/1.000 kelahiran hidup turun jika dibandingkan tahun 2019 sebanyak 8,41/1.000 kelahiran hidup. Untuk membantu mengurangi AKI dan AKB maka peran tenaga kesehatan khususnya bidan sangat penting terutama dalam mendeteksi adanya penyulit pada masa kehamilan, bersalin, nifas serta perawatan bayi baru lahir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan bermutu kepada ibu dan bayi dalam lingkup kebidanan adalah melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif (continuity of care). Ny. I Usia 34 Tahun G2P1Ab0Ah1 selama kehamilannya ia melakukan pemeriksaan ANC sebanyak 10 kali namun pendampingan pada Ny. I dilakukan pada saat usia kehamilan 37+2 minggu di Puskesmas Sewon I. Selama kehamilan tidak ditemukan komplikasi pada ibu dan janin hanya saja di hasil pemeriksaan lab ditemukan bahwa Hb Ny. I <11 mg/dL pada trimester III serta mengalami beberapa ketidaknyamanan selama khamilan berupa pinggang pegal dan lemas. Ibu bersalin di Puskesmas Sewon I dengan persalinan normal, pada saat kala II terjadi selama 1 jam. Bayi lahir spontan dengan berat 3000 gram, tidak menangis, warna kulit kebiruan, tonus otot lemah. Setelah dilakukan penanganan asfiksia pada bayi Ny.I bayi dapat menangis namun merintih. APGAR score didapatkan 3 pada menit 1, 3 pada menit ke 5 dan 6 pada menit ke 10. Setelah mendapat tempat di rumah sakit, bayi dilakukan rujukan ke Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul untuk ditangani lebih lanjut karena saturasi < 95 dan terdapat nafas cepat. Pada masa nifas, Ny. I melakukan kunjungan nifas lengkap. Ny. I mengalami susah buang air kecil pasca salin pada 2 jam post partum hingga hari ke 3 post partum sehingga dipasang dowel catheter untuk mengeluarkan urine. Selain itu Ny. I mengalami nyeri luka perineum pada nifas hari ke 3. Pada hari ke 4 ibu mengalami inkontensia urine. Informasi dari ibu, pada hari ke 3 bayi Ny. I dilakukan foto terapi dikarenakan hiperbilirubinemia. Pemberian nutrisi bayi dilakukan dengan cara ibu memerah ASI selanjutnya dibawa ke rumah sakit. pada saat bayi usia 8 hari, bayi sudah dibawa pulang. Selama dirumah bayi Ny. I sehat dan tidak ada keluhan hingga akhir asuhan yang diberikan. Bayi mengikuti imunisasi sesuai dengan umurnya. Asuhan kebidanan ibu nifas yang diberikan pada Ny. I telah sesai dengan keluhan ibu sehingga masalah dapat teratasi. Ibu berencana ingin menggunakan KB Implant. Pada tanggal 10 September ibu melakukan pemasangan KB Implant di puskesmas.