Hubungan antara Kadar Glukosa Darah dan Pemberian Konseling dengan Kepatuhan Kontrol Pasien Diabetes Mellitus Berbasis Aplikasi PAGIPA (Pantau Gizi Pasien) di Puskesmas Wonodadi Blitar
Hubungan antara Kadar Glukosa Darah dan Pemberian Konseling dengan Kepatuhan Kontrol Pasien Diabetes Mellitus Berbasis Aplikasi PAGIPA (Pantau Gizi Pasien) di Puskesmas Wonodadi Blitar
2022-04-13
id
Thesis
text
Latar Belakang: Proses pengawasan gizi pasien di Puskesmas Wonodadi Blitar cenderung masih konvensional. Semakin berkembangnya zaman, tercipta aplikasi kesehatan digital yaitu PAGIPA (Pantau Gizi Pasien) untuk mengetahui gambaran diagram dari kadar glukosa darah dan pemberian konseling, dan hubungannya dengan kepatuhan kontrol pasien rawat jalan dewasa diabetes mellitus. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, puskesmas yang menempati urutan pertama dengan penyakit diabetes mellitus pada 2014 adalah Puskesmas Wonodadi. Puskesmas Wonodadi mengalami peningkatan jumlah pasien diabetes mellitus dari tahun 2019 dan 2020.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara kadar glukosa darah dan pemberian konseling dengan kepatuhan kontrol pasien rawat jalan dewasa diabetes mellitus Puskesmas Wonodadi Blitar tahun 2021.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan desain cross sectional. Sedangkan teknik pengambilan responden yaitu quota sampling dengan jumlah responden yaitu 37 pasien. Penelitian dilaksanakan pada 2 Januari 2022. Penelitian memanfaatkan data sekunder (data rekam medis pasien rawat jalan di Puskesmas Wonodadi Blitar). Analisis data univariat (menggambarkan tipe distribusi frekuensi dan persentase) yaitu kadar glukosa darah awal dan pemberian konseling, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji fisher’s exact test.
Hasil: Hasil fisher’s exact test menunjukkan bahwa kadar glukosa darah awal tidak memiliki korelasi dengan kepatuhan pasien diabetes mellitus melakukan kontrol secara rutin ke puskesmas (p=1,000) sedangkan pemberian konseling memiliki korelasi dengan kepatuhan pasien diabetes mellitus melakukan kontrol secara rutin ke puskesmas (p=0,000). Aplikasi PAGIPA (Pantau Gizi Pasien) dapat berfungsi dalam input data.
Kesimpulan: Penelitian ini diperoleh dua kesimpulan. Penelitian ini tidak memiliki hubungan antara kadar glukosa darah awal dengan kepatuhan melakukan kontrol. Penelitian ini memiliki hubungan antara pemberian konseling dengan kepatuhan melakukan kontrol. Hasil penelitian ini juga terdapat beberapa responden yang tidak patuh dalam melakukan kontrol. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian terkait faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kepatuhan kontrol rutin pasien diabetes mellitus. Aplikasi PAGIPA (Pantau Gizi Pasien) dapat digunakan sebagai inspirasi dan gambaran dalam pemanfaatan teknologi di puskesmas.
Kata Kunci: kadar glukosa darah, konseling, diabetes mellitus, kepatuhan kontrol, aplikasi