Perawatan Restoratif Berbasis Kelompok Sebagai Model Intervensi Keperawatan Untuk Meningkatkan Kapasitas Fungsional Lansia (Group-Based Restorative Care As A Nursing Intervention Model For Improving The Functional Capacity Of The Elderly). ISBN 978-602-9420-50-0

Perawatan Restoratif Berbasis Kelompok Sebagai Model Intervensi Keperawatan Untuk Meningkatkan Kapasitas Fungsional Lansia (Group-Based Restorative Care As A Nursing Intervention Model For Improving The Functional Capacity Of The Elderly). ISBN 978-602-9420-50-0
2013-11-01
en
Conference or Workshop Item
text
Perawatan restoratif merupakan bentuk intervensi keperawatan yang berfokus pada upaya membantu lansia dalam proses pemulihan dan atau pemeliharaan kapasitas fungsional fi siknya serta memberikan bantuan kepada lansia untuk mengkompensasikan kemunduran fungsional fi siknya sehingga mampu mencapai derajat fungsional yang optimal dan mampu memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri. Model Perawatan Restoratif Berbasis Kelompok (PRBK) dikembangkan untuk tatanan komunitas. Intervensi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fungsional fi sik kelompok lansia sehingga memiliki kemandirian dan produktifi tas hidup yang lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kapasitas fungsional lansia berdasarkan efek perawatan restoratif secara individu dan kelompok dengan mengendalikan faktor kapasitas fungsional lansia sebelum intervensi, umur, depresi dan demensia. Desain penelitian menggunakan quasi-eksperimen dengan pendekatan pengukuran sebelum dan sesudah pada dua kelompok intervensi yang berbeda (the nonequivalent group design with pretest and posttest). Sampel penelitian adalah 55 lansia di PSTW Budhi Luhur dan Panti Wredha Hanna Yogyakarta. Data dianalisis dengan uji t, uji product moment dan uji ANCOVA dengan kemaknaan (α) 0,05. Penelitian menyimpulkan, bahwa: (1) Perilaku lansia sebelum tidak berbeda dengan sesudah mengikuti perawatan restoratif individu; (2) Perilaku lansia sebelum berbeda dengan sesudah mengikuti perawatan restoratif berkelompok; (3) Perilaku lansia setelah mengikuti perawatan restoratif individu berbeda secara signifi kan dengan perawatan restoratif berkelompok; (5) Dukungan kelompok berhubungan dengan status depresi lansia; (6) Dukungan kelompok tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan skor kapasitas fungsional lansia; (7) Kapasitas fungsional lansia sebelum dan sesudah mengikuti perawatan restoratif individu tidak berbeda secara signifi kan; (8) Kapasitas fungsional sebelum dan sesudah mengikuti perawatan restoratif berkelompok berbeda secara signifi kan; (9) Variabel kapasitas fungsional lansia sebelum intervensi, status depresi dan status demensia merupakan sumber pengganggu (faktor kovarian) dalam uji perbedaan kapasitas fungsional lansia berdasarkan efek perawatan restoratif secara individu dan berkelompok sedangkan variabel umur bukan sebagai sumber pengganggu. Keywords: Kapasitas fungsional lansia, Perawatan Restoratif Berbasis Kelompok.