HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN DINI DI PUSKESMAS BERBAH

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN DINI DI PUSKESMAS BERBAH
2022-04-19
en
Thesis
text
Latar belakang: Pandemi COVID-19 di Indonesia berdampak buruk pada kesehatan reproduksi. Direktorat Jendral Badan Peradilan Agama mencatat 34.000 permohonan dispensasi kawin sepanjang Januari-Juni 2020. Jumlah tersebut, 97% dikabulkan dan 60% yang mengajukan adalah anak di bawah 18 tahun. Dampak dari pernikahan dini adalah sel telur pada perempuan di bawah 20 tahun belum sempurna sehingga dikhawatirkan bayi dilahirkan mengalami cacat fisik. Perkawinan sebelum usia 18 tahun mempunyai rata-rata tamat sekolah sampai kelas 7. Latar belakang pendidikan yang rendah memiliki kecenderungan pemikiran yang sederhana dan belum matang. Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan kejadian pernikahan di Puskesmas Berbah. Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain Cross Sectional Study. Subjek penelitian ini adalah 161 sampel. Sampel dengan teknik total sampling dengan data sekunder penggantin laki-laki dan perempuan. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2021-Maret 2022 di Puskesmas Berbah. Instrumen penelitian kuesioner. Analisis yang digunakan adalah uji Chi-Square. Variabel independent tingkat pendidikan dan variabel dependent kejadian pernikahan dini. Hasil Penelitian : Hasil penelitian ada hubungan bermakna antara tingkat pendidikan dengan kejadian pernikahan dini dengan p-value 0,001. Tingkat pendidikan penggantin perempuan mayoritas tingkat menengah sebanyak 81,4,%. Tingkat pendidikan penggantin laki-laki mayoritas tingkat menengah 82%. Terdapat kejadian pernikahan dini perempuan 9,3% dan laki-laki 5,6%. Kesimpulan : Ada hubungan bermakna antara tingkat pendidikan dengan kejadian pernikahan dini di Puskesmas Berbah. Kata kunci : Hubungan, pernikahan ini, tingkat pendidikan