PERBEDAAN KADAR KREATININ PADA SERUM PASIEN TUBERKULOSIS DENGAN DAN TANPA PENGENCERAN
PERBEDAAN KADAR KREATININ PADA SERUM PASIEN TUBERKULOSIS DENGAN DAN TANPA PENGENCERAN
2022-06-18
en
Thesis
text
Latar Belakang: Obat Anti Tuberkulosis (OAT) adalah obat untuk penyakit tuberkulosis. Penggunakan obat OAT jenis pirazinamid memiliki efek samping berat menyebabkan gagal ginjal. Salah satu parameter pemeriksaan fungsi ginjal adalah kreatinin dengan metode Jaffe. Bahan pemeriksaan ini adalah serum pasien tuberkulosis, dimana serum tidak boleh lipemik karena dapat mengganggu pembacaan hasil pada alat spektrofotometri. Menurut Hukum Lambert larutan keruh karena kenaikan konsentrasi menyebabkan penyimpangan pada kurva. Salah satu penanganan serum pekat adalah dengan perlakuan pengenceran. Pengencenan dilakukan dengan penambahan NaCl fisiologis perbandingan 1:1 dengan harapan dapat menurunkan tingkat kekeruhan dan memperkecil tingkat kesalahan selama pengukuran sampel
Tujuan Penelitian: Mengetahui adanya perbedaan kadar kreatinin pada serum pasien tuberkulosis dengan dan tanpa pengenceran.
Metode Penelitian: Jenis Penelitian adalah Pre Experimental Design (non design). dengan desain penelitian One-Group Pretest-Postest design. Sampel yang digunakan sebanyak 30 serum.. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif, dan uji Wilcoxon jika karena data tidak berdistribusi normal.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil pemeriksan serum pasien tuberkulosis dengan dan tanpa pengenceran yaitu 1,14 mg/dL dan 1,87 mg/dL dengan selisih kadar 0,73 mg/dl atau sebesar 39%. Hasil ini dianalisis secara deskriptif menunjukkan penurunan rata-rata kadar kreatinin dengan pengenceran Hasil uji Wilcoxon menunjukkan p (0,000)<0,05.
Kesimpulan: Ada perbedaan kadar kreatinin pada serum pasien tuberkulosis dengan dan tanpa pengenceran.
Kata Kunci: Kadar kreatinin, serum pasien tuberkulosis, pengenceran