ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN KANKER OVARIUM DI RUANG BOUGENVILLE II RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN KANKER OVARIUM DI RUANG BOUGENVILLE II RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
2022-06-10
id
Thesis
text
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN KANKER OVARIUM DI RUANG BOUGENVILLE II RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
Fiolita Kurniyanti1*, Yusniarita 2, Atik Badi’ah 1,2,3
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,
Jl. Tatabumi No.3 Banyuraden, Gamping, Sleman
Email: fiolita1799@gmail.com*
ABSTRAK
Latar Belakang: Kanker ovarium sering disebut sebagai pembunuh diam-diam “silent killer” karena diyakini sebagian besar pasien didiagnosis pada stadium lanjut dan sering tidak ditemukan gejala yang jelas pada stadium awal Data WHO 2016, menunjukkan bahwa sekitar 21.000 orang terkena kanker ovarium. Kasus kanker ovarium di Indonesia pada tahun 2020 yaitu sebesar 14.896 dari total 213.546 penderita kanker di Indonesia (7%) (Globocan, 2020). Pravelensi kanker di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 9,66% dengan urutan jenis kanker tertinggi adalah kanker ovarium (Riskesdas, 2018). Pada stadium lanjut yaitu stadium II-IV akan mengalami perubahan pada tubuh karena sudah bermetastase ke jaringan luar pelvis misalnya jaringan hati, gastrointestinal, dan paru-paru sehingga akan menyebabkan anemia, asites, efusi pleura, nyeri ulu hati dan anoreksia (Reeder, 2013). Tujuan : Diketahuinya asuhan keperawatan pada pasien kanker ovarium di bangsal bugenvil II RSUP dr. Sardjito Yogyakarta berdasarkan Evidence Based Practice. Metode : Melakukan studi kasus pada satu pasien dengan menerapkan proses asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan Hasil : Ny. S dengan diagnosa medis kanker ovarium dilakukan pembedahan dengan re-laparatomy debulking untuk mengangkat seluruh ovarium. Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada post operasi yaitu nyeri akut, defisit perawatan diri, risiko infeksi dan risiko perdarahan. Intervensi keperawatan yang ditetapkan pada post operasi antara lain manajemen nyeri,perawatan personal hygine, manajemen perdarahan, dan kontol infeksi. Implementasi yang dilakukan antara lain mengajarkan nafas dalam, memutarkan musik klasik, memfasilitasi kebersihan diri, memonitor perdarahan, melakukan perawatan luka. Kesimpulan : Asuhan keperawatan pada pasien Ny.S dengan diagnosa medis kanker ovarium dapat dilaksanakan dengan baik karena pasien dan keluarga kooperatif sehingga tujuan dapat tercapai sesuai dengan kriteria hasil yang sudah ditetapkan untuk mencapai derajat kesehatan yang paripurna.
Kata kunci: Kanker ovarium, re-laparatomy debulking
1) Mahasiswa Pendidikan Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
2) Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
3) Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta